Jakarta Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI memproyeksikan ekonomi Jakarta tumbuh hingga 5,60 persen secara year on year (yoy) pada 2024. Meskipun, Jakarta tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
Untuk keseluruhan tahun 2024, perekonomian Jakarta diprakirakan tumbuh kuat dalam kisaran 4,80 persen sampai 5,60 persen (yoy) meski berstatus DKJ (Daerah Khusus Jakarta), kata Kepala BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam acara Bincang-Bincang Media di Penang Bistro Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Pada triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 4,90 persen secara yoy. Angka ini meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 4,78 persen yoy.
Jadi, kalau nasional itu terjadi perlambatan pertumbuhan dari 4,1 persen menjadi 5,03 persen, Jakarta justru menjadi peningkatan dari 4,78 persen k ke 4,9 persen, ucapnya.
Konsumsi Rumah Tangga Meningkat
Dari sisi permintaan, peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga (RT) dan investasi serta membaiknya kinerja ekspor. Sementara itu, konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi dan menjadi penahan pertumbuhan.
Tercatat konsumsi RT, menjadi kontributor terbesar perekonomian Jakarta pada triwulan II 2024. Konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 5,28 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,25 persen (yoy).
Peningkatan tersebut sejalan dengan tingginya aktivitas saat HBKN Idulfitri, HBKN Idul Adha dan periode liburan, ucapnya.