Jakarta – Pedagang pasar di DKI Jakarta menilai, ditemukannya takaran Minyakita di pasaran tidak sesuai dengan yang seharusnya, menjadi bukti polemik pangan di Indonesia kian hari makin tak terkendali.
Setelah harga beras melonjak dan stok pangan kerap menjadi polemik, kini giliran minyak goreng rakyat, Minyakita, yang kembali bermasalah. Temuan terbaru menunjukkan bahwa takaran Minyakita di pasaran tidak sesuai dengan yang seharusnya, kata Ketua DPW Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta Miftahudin, di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Dia menilai, Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, yang seharusnya bertanggung jawab atas stabilitas pangan, justru terlihat gagal mengatasi persoalan yang berulang. Di bawah kepemimpinannya, kebijakan pangan seolah berjalan tanpa arah yang jelas.
Ini bukan hanya soal takaran Minyakita yang kurang, tapi mencerminkan betapa buruknya tata kelola pangan kita. Dari dulu sampai sekarang, tidak ada perbaikan signifikan. Zulkifli Hasan jelas gagal, tegas Miftahudin.
Miftahudin mengatakan, pemerintah seharusnya memastikan rantai distribusi pangan berjalan dengan baik, bukan justru membiarkan rakyat berulang kali menjadi korban kebijakan yang amburadul.
Kami pedagang pasar melihat langsung dampak buruk dari buruknya tata kelola ini. Harga-harga melonjak, stok tidak menentu, dan sekarang Minyakita bermasalah. Sampai kapan rakyat harus menderita?, ujarnya.
IKAPPI DKI Jakarta Soroti Lonjakan Harga Pangan
Publik tentu masih ingat bagaimana Zulkifli Hasan sebelumnya terseret dalam polemik pembagian minyak goreng yang dianggap bermuatan politis. Kini, dengan terus melonjaknya harga pangan, peran dan efektivitas kebijakannya kembali dipertanyakan.
Kini, di tengah terus melonjaknya harga pangan, ketidakmampuannya semakin nyata, ujarnya.