Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan bahwa program Revitalisasi Tambak Pantai Utara Jawa (Pantura) akan segera dimulai pada tahun 2025.
Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan tambak yang kurang produktif di wilayah Pantura dengan total anggaran sebesar Rp78 triliun.
Revitalisasi ini mencakup 78 ribu hektare tambak yang ditargetkan selesai pada tahun 2028. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp78 triliun, jelas Trenggono saat kunjungan kerja di Kampus Perikanan Universitas Diponegoro (Undip), Jepara, Jawa Tengah dikutip dari Antara, Jumat (25/12/2024).
Fokus Wilayah Revitalisasi
Program revitalisasi ini akan dilakukan di empat provinsi, mulai dari Banten hingga Jawa Timur, dengan fokus utama di wilayah Jawa Barat. Sebanyak 20 ribu hektare tambak di Jawa Barat berada di bawah pengelolaan kehutanan, yang diperkirakan akan mempermudah proses revitalisasi.
Dari total 78 ribu hektare, 20 ribu hektare berada di Jawa Barat, yang merupakan area kehutanan. Hal ini akan lebih mudah untuk dilakukan revitalisasi, tambahnya.
Pendekatan Berbasis Pemetaan Wilayah
Proses revitalisasi akan dimulai dengan pemetaan rinci untuk menentukan potensi setiap kawasan. Pemetaan ini bertujuan untuk menyesuaikan tambak dengan jenis komoditas tertentu, seperti garam atau ikan bandeng.
Salah satu contoh adalah wilayah garam di Indramayu, di mana 3 ribu hektare tambak akan direvitalisasi dengan anggaran sekitar Rp500 miliar. Pendekatan tematik akan diterapkan sesuai potensi wilayah, misalnya untuk garam atau budidaya bandeng saat tidak musim garam, jelas Sakti Wahyu Trenggono.