Jakarta Prabowo Subianto rencananya akan mengumumkan susunan kabinetnya pada 21 Oktober 2024. Pengumuman ini akan dilakukan sehari setelah pelantikan Prabowo sebagai Presiden terpilih Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita, menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memilih menteri dengan dua pertimbangan.
Pertama, pertimbangan politik, karena koalisi yang menopang kemenangannya cukup besar, termasuk gerbong baru yang masuk setelah terjadi rekonsiliasi pasca pemilihan kemarin, misalnya Nasdem dan PKB.
Jadi tidak bisa tidak, konfigurasi politik koalisi akan menjadi political backround dari kabinet beliau nanti, kata Ronny kepada www.wmhg.org, Minggu (11/8/2024).
Harus Ada Chemistrynya
Kedua, personal compatibility and chemistry atau kecocokan personal. Prabowo, sebagaimana pemimpin lainya, tentu hanya bisa bekerja dengan orang-orang yang memiliki kecocokan dengannya.
Jika chemistrynya tak ada, tentu nanti akan sulit untuk bekerja sama dan akan terjadi banyak friksi dalam memandang serta dalam menyelesaikan persoalan.
Gambaran sederhananya, Prabowo yang akrab dikenal dengan karakter tegas, tentu agak sulit bekerja sama dengan calon menteri lamban dan complicated minded.
Hal itu tak lepas dari latar militer seorang Prabowo. Jadi calon yang memiliki track record lamban dan rumit, nampaknya akan sulit mendapat tempat, ujarnya.
Di sisi lain, pribadi yang ruwet dan rumit juga akan dipandang mempersulit nantinya di kabinet. Sementara prinsip militer biasanya lebih cenderung menyederhanakan yang sulit. Di militer Amerika dikenal dengan motto, KISS, alias Keep It Simple, Stupid!