Jakarta Pinjaman online (pinjol) semakin mudah diakses, namun tidak sedikit orang yang akhirnya terjebak dalam penggunaan yang tidak terkendali, terutama untuk keperluan konsumtif.
Bagi mereka yang sudah terlanjur mengambil pinjol untuk kebutuhan yang kurang mendesak, Perencana Keuangan Andy Nugroho memberikan beberapa langkah yang dapat diambil agar kondisi keuangan tidak semakin memburuk.
Menurut Andy, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami seberapa besar total utang yang dimiliki. Ia menekankan cicilan utang idealnya tidak boleh melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan.
“Namun, dalam banyak kasus, orang justru memiliki cicilan yang jauh lebih besar dari batas aman tersebut, sehingga menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan lainnya,” kata Andy kepada www.wmhg.org
Fokus Pelunasan Utang
Jika sudah dalam kondisi seperti ini, Andy menyarankan agar segera menghentikan pengambilan pinjol baru. Selain itu, Andy menekankan pentingnya fokus pada pelunasan utang yang sudah ada.
Jika beban cicilan terasa berat, seseorang bisa mencari alternatif lain seperti menjual aset yang tidak terlalu dibutuhkan atau meminta bantuan dari keluarga atau teman yang bisa memberikan pinjaman tanpa bunga.
“Cara ini bisa meringankan beban dibandingkan terus-menerus membayar bunga pinjol yang tinggi,” ujar Andy.