Jakarta Bank Indonesia (BI) menetapkan untuk menjaga tingkat suku bunga berada di level 6,25 persen. Upaya in digadang untuk stabilitas perekonomian nasional hingga menjaga harga pangan di Tanah Air.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pada kuartal III-2024 ini pihaknya masih fokus pada stabilitas perekonomian nasional. Salah satunya mendorong penguatan nilai tukar rupiah.
Dengan faktor-faktor fundamental dan komitmen BI untuk membantu rupiah agar lebih juga menguat. Fokus kami begitu. Pertimbangan yang kedua kenapa kami fokusnya adalah penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah karena penguatan rupiah baik untuk ekonomi Indonesia, ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapar Dewan Gubernur BI Agustus 2024, di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Dia nengatakan, penguatan nilai tukar rupiah akan membuat harga-harga menjadi lebih murah. Termasuk pada saat yang sama menurunkan inflasi, terutama dari pengaruh barang impor.
Satu, rupiah yang menguat membuat harga-harga lebih murah. Khususnya harga-harga pangan maupun harga-harga lain dan karenanya juga mendukung inflasi yang rendah khususnya dari improted inflation, kata dia.
Penguatan rupiah juga mendukung sektor-sektor yang memang punya kandungan impor tinggi dan banyak sektor-sektor itu menciptakan lapangan kerja, sambungnya.
Industri Tekstil dan Industri Manufaktur
Contohnya, terjadi pada industri tekstil dan industri manufaktur lainnya yang menciptakan lapangan kerja. Pada saat yang sama, industri sejenisnya itu diakui membutuhkan bahanz-bahan impor.
Perry menegaskan, penguatan nilai rukar rupiah akan turut mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Jadi penguatan rupiah itu baik bagi ekonomi. Satu, mendukung harga yang lebih rendah, termasuk harga pangan dan inflasi. Yang kedua, mendukung pertumbuhan termasuk sektor-sektor yang padat karya, impor tinggi. Dan yang ketiga, rupiah yang menguat juga bagus untuk stabilitas keuangan stabilitas perbankan, urai Perry Warjiyo.