Jakarta – Risalah terbaru mengungkapkan para pejabat Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan penurunan suku bunga pada pada September mendatang semakin mungkin terjadi.
Sebagian besar peserta pertemuan 30-31 Juli mengamati bahwa, jika data terus keluar seperti yang diharapkan, maka akan lebih tepat jika kebijakan dilonggarkan pada pertemuan berikutnya, demikian isi risalah tersebut, dikutip dari CNBC International, Kamis (22/8/2024).
Pasar sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga the Fed akan terjadi pada September, yang akan menjadi yang pertama sejak pelonggaran darurat pada awal krisis Covid-19.
Meskipun seluruh pemilih di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menentukan suku bunga memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil, ada kecenderungan di antara sejumlah pejabat untuk mulai melakukan pelonggaran pada pertemuan bulan Juli daripada menunggu sampai bulan September.
Beberapa (peserta pertemuan) mengamati bahwa kemajuan terkini dalam inflasi dan peningkatan tingkat pengangguran telah memberikan alasan yang masuk akal untuk mengurangi kisaran target sebesar 25 basis poin pada pertemuan ini atau bahwa mereka dapat mendukung keputusan tersebut, ungkap risalah itu.
Dalam istilah yang digunakan The Fed dalam risalah rapatnya, yang tidak menyebutkan nama atau menentukan berapa banyak pembuat kebijakan yang mempunyai pendapat tertentu, beberapa adalah angka yang relatif kecil.
Namun, ringkasan tersebut memperjelas bahwa para pejabat The Fed yakin terhadap arah inflasi dan siap untuk memulai pelonggaran kebijakan jika data terus mendukung.