Jakarta – Pejabat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memangkas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) dalam proyeksi terbaru yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025.
Mengutip CNBC International, Kamis (20/3/2025) The Fed memproyeksi ekonomi AS akan tumbuh dengan kecepatan yang lebih rendah sebesar 2%.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) juga menurunkan prospek kolektifnya untuk pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,7%, turun dari proyeksi terakhir 2,1% pada bulan Desember 2025.
Sementara itu, para pejabat menaiki pandangan mereka terkait inflasi, memperkirakan indeks harga inti AS akan tumbuh pada kecepatan tahunan 2,8%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5%.
Proyeksi terbaru memungkinkan bank sentral melihat risiko skenario stagflasi, di mana inflasi naik ketika pertumbuhan ekonomi melambat.
Ketidakpastian di sekitar prospek ekonomi telah meningkat, kata FOMC dalam sebuah pernyataan.
Inflasi sudah mulai naik sekarang. Kami pikir sebagian sebagai tanggapan terhadap tarif dan mungkin ada penundaan dalam kemajuan lebih lanjut selama tahun ini, kata ketua The Fed Jerome Powell.
Secara keseluruhan, ini adalah gambaran yang solid. Data survei baik rumah tangga dan bisnis menunjukkan ketidakpastian besar yang meningkat dan kekhawatiran signifikan tentang risiko kerugian, katanya.
Saat ini, The Fed masih memperkirakan bahwa pihaknya akan memangkas suku bunga hingga dua kali di sisa tahun 2025.
The Fed sejauh ini masih mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah dalam kisaran antara 4,25% -4,5%.