Jakarta Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu (29/1).
Melansir CNBC International, Kamis (30/1/2025) The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%.
Langkah tersebut membuat biaya pinjaman di AS tetap tinggi, namun The Fed masih berupaya untuk menurunkan inflasi.
Bank sentral AS sebelumnya memperkirakan dua pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sebagai bagian dari proyeksinya untuk tahun 2025, yang akan membawa suku bunga acuan ke kisaran 3,75% hingga 4% pada akhir tahun.
Namun, waktu pemotongan suku bunga belum diketahui pasti.
Pasalnya, inflasi tahunan AS meningkat dari 2,5% menjadi 2,9% sejak September 2024, bersamaan dengan ketidakpastian terkait dampak inflasi dari tarif yang diusulkan Presiden Donald Trump Trump pada barang-barang dari China.
Fase Baru
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral memasuki fase baru di mana ia akan berhati-hati tentang pemotongan lebih lanjut.
Kami tahu bahwa mengurangi pengekangan kebijakan terlalu cepat atau terlalu banyak dapat menghambat kemajuan inflasi, ujar Powell dalam konferensi pers bulan lalu.
Survei ekonom CNBC menunjukkan bahwa 65% memperkirakan dua pemotongan suku bunga The Fed, turun dari 78% dalam survei sebelumnya yang dilakukan pada bulan Desember 2024.