Jakarta Tingkat kemiskinan di negara Amerika Selatan, Argentina melonjak hingga hampir 53% pada paruh pertama tahun ini.
Melansir CNN Business, Senin (30/9/2024) angka baru tersebut menandai lonjakan tajam kemiskinan dari 41,7% pada akhir 2023 lalu dan lebih dari dua kali lipat dari 26% hanya tujuh tahun lalu, menggarisbawahi biaya berat bagi masyarakat Argentina dari krisis ekonomi.
Angka kemiskinan baru juga menggarisbawahi bagaimana program pemotongan belanja Milei, yang ditujukan untuk membalikkan defisit fiskal yang dalam, telah menyebabkan rasa sakit jangka pendek yang besar.
Argentina sendiri telah nerada dalam resesi yang dalam dan inflasi tetap dalam tiga digit, meskipun ada tanda-tanda keadaan membaik.
Sejak pemerintahan ini berkuasa, pekerjaan telah berkurang, ujar Irma Casal, seorang warga berusia 53 tahun di Buenos Aires, yang bekerja tiga shift sebagai pendaur ulang sampah, pengumpul kardus dan tukang batu, tetapi masih berjuang untuk tetap bertahan.
Kami bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan lebih sedikit dan kami harus terus maju, katanya.
Pemotongan belanja Milei disambut gembira oleh pasar dan investor karena membantu memperbaiki keuangan negara setelah bertahun-tahun mengalami defisit, tetapi telah mendorong Argentina ke dalam resesi, meskipun ada tanda-tanda bahwa ekonomi kini dapat mencapai titik terendah.
Observatorium Universitas Katolik Argentina (UCA) memperkirakan tingkat kemiskinan melonjak hingga 55,5% pada kuartal pertama tahun ini sebelum turun menjadi 49,4% pada kuartal kedua, sehingga menghasilkan rata-rata 52% untuk enam bulan pertama tahun ini.