Jakarta Tahun baru adalah momen yang tepat bagi kita untuk melakukan refleksi diri dan membuat resolusi, termasuk dalam pengelolaan keuangan di 2025. Resolusi dalam pengelolaan keuangan bukan hanya tentang cara menabung yang lebih banyak, namun juga bagaimana menentukan target keuangan setahun ke depan, mengatur keuangan yang lebih realistis, hingga menerapkan disiplin dalam pengelolaan keuangan.
Direktur Keuangan SeaBank Indonesia Lindawati Octaviani, membagikan tips atur keuangan secara praktis yang bisa dipakai siapapun termasuk pekerja yang baru memiliki penghasilan maupun keluarga muda untuk menata keuangan di tahun 2025 lebih sehat dan terencana.
1. Tetapkan Target Keuangan
Langkah pertama untuk meraih finansial yang sehat adalah dengan menetapkan target keuangan yang jelas. Coba definisikan apa yang ingin Anda capai di tahun ini. Tidak perlu muluk-muluk, penyusunan target bisa dimulai dari jangka pendek hingga tujuan jangka panjang, yang terpenting target tersebut harus realistis dan terukur.
- Dimulai dari hal sederhana seperti menabung untuk liburan, hingga rencana besar yaitu membeli rumah maupun menyiapkan dana pensiun.
- Gunakan Prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dalam penyusunan target keuangan agar lebih mudah dan realistis. Sesuaikan prinsip SMART dengan tujuan keuangan Anda.
2. Atur Keuangan dengan Realistis
Menyusun target keuangan yang idealis tentu saja boleh, namun Anda tetap harus realistis. Terlalu mementingkan idealisme dapat membuat rencana keuangan kita menjadi “angan-angan”, Anda bisa menghindarinya dengan melakukan beberapa cara seperti;
- Susun anggaran dengan menghitung pemasukan dan pengeluaran bulanan, termasuk hal-hal kecil seperti biaya transportasi atau jajan kopi harian.
- Terapkan aturan 50/30/20, di mana 50% penghasilan digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
- Pastikan Anda memiliki dana darurat minimal sejumlah tiga hingga enam bulan pengeluaran sebagai perlindungan untuk menghadapi kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan.