Jakarta – Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan, transaksi selama Ramadan di toko retail modern di Indonesia, bisa tembus hingga Rp 75 triliun selama bulan Ramadan. Kepastian pemberian THR hingga program potongan harga di sektor komoditi pangan, menjadi pendorong tercapainya target tersebut.
Target penjualan, Rp 75 triliun. Bisa ya? Harus dipatok sejak awal (Ramadan),ujar Airlangga kepada Ketua Aprindo Solihin, serta pengurus persatuan atau asosiasi pusat perbelanjaan lainnya, dalam peluncuran Friday Mubarak, di Hypermart Puri, Jumat (28/2/2025).
Friday Mubarak, Jumat Barokah, ini berlaku sampai 30 Maret 2025, dan target penjualannya Rp 75 triliun. Tentu ini diharapkan menyumbang pertumbuhan konsumsi dalam negeri, ia menambahkan.
Bukan hanya Friday Mubarak, Airlangga juga memperkenalkan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang meluncurkan Bina Ramadan. Indonesian E-Commerce Association atau idEA mendorong Pasar Ramadan dan Ramadan Sale.
Dia menuturkan, Ramadan salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi di kuartal 1 tahun 2025. Sebab tercatat, pertumbuhan penjualan saat Ramadan memang lebih tinggi bila dibandingkan 12 lainnya selama 1 tahun, meskipun itu dibandingkan dengan Natal dan Tahun Baru ataupun event lainnya.
Biasanya naik 10 hingga 15 persen. jadi diharapkan bisa menaikan angka konsumsi dalam negeri, kata dia.
Terlebih, kepastian soal pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk pekerja swasta dan ASN, juga sudah dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto, menambah peluang semakin naiknya transaksi selama Ramadan.
Ini bisa jadi booster perekonomian nasional, kita lihat pertumbuhan ekonomi dalam negeri saat ini 5,05 persen, dengan target inflasi 2,6 persen plus minus 1,5 persen,katanya.