Jakarta Rencana kolaborasi bisnis antara Pemerintah RI dan Uni Emirat Arab (UEA) terus berlanjut. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan pertemuan dengan Duta Besar UEA untuk Indonesia, HE Abdulla Salem Al Dhaheri, guna membahas potensi kerja sama strategis kedua negara di bidang penerbangan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai peluang kolaborasi yang dapat memperkuat hubungan bilateral antar negara, terutama dalam sektor penerbangan.
Fokus utama diskusi meliputi pengembangan kerja sama dalam bidang perawatan pesawat (aircraft maintenance) dan pengembangan industri penerbangan di Indonesia, kata Menhub dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025).
Kerja sama di bidang penerbangan ini dinilai memiliki potensi besar, mengingat posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan internasional. Ditambah pula meningkatnya kebutuhan layanan aviasi di kawasan Asia-Pasifik.
Menhub Dudy berharap agar kerja sama antara Indonesia dan UEA tidak hanya terbatas pada sektor penerbangan, tapi juga dapat diperluas ke bidang transportasi lainnya.
Ke depan, kami berharap kolaborasi ini dapat mencakup sektor transportasi darat, laut, dan logistik. Dengan kerja sama yang lebih luas, kita dapat menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara, tuturnya.
Perusahaan Patungan dengan Danantara
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, juga sempat membocorkan rencana masuknya Uni Emirat Arab (UEA) untuk bekerjasama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Salah satunya dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Luhut menyebut investasi luar biasa besar dari Timur Tengah bakal meluncur untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Danantara.
Saya kira sangat banyak. Paling tidak yang saya tahu, dengan Abu Dhabi. Mereka dengan joint venture itu mereka. Mereka punya duit yang ratusan miliar, kata Luhut beberapa waktu lalu.