Jakarta Belakangan ini, media sosial ramai dengan seruan untuk menarik uang tabungan dari bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN.
Aksi ini diyakini terkait dengan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Seruan ini memunculkan berbagai spekulasi, termasuk tuduhan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggerogoti kepercayaan publik terhadap sistem keuangan negara.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengatakan seruan menarik uang tersebut adalah upaya dari pihak-pihak yang merasa tertekan dengan kekuatan pemerintahan saat ini.
Sebab Pemerintahan yang tengah berjalan saat ini dianggap memiliki dukungan yang kuat dari parlemen, rakyat, dan kepuasan publik yang tinggi. Hal ini menjadi alasan di balik tindakan mereka yang berusaha merusak legitimasi pemerintah.
Ini mohon maaf kata, adalah upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu yang stres. Stres menghadapi kuatnya pemerintahan sekarang. Karena pemerintahan yang kuat sekarang ini, dukungan parlemen kuat, dukungan rakyat kuat, kepuasan publik banyak. Dia takut, kata Nusron dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Seruan Tarik Uang Tak Miliki Dasar yang Jelas
Menurut Nusron, seruan menarik uang dari bank tidak memiliki dasar yang jelas. Tidak ada indikasi krisis ekonomi atau keuangan yang sedang melanda Indonesia, dan tidak ada alasan yang memadai bagi masyarakat untuk melakukan tindakan tersebut.
Tiba-tiba, ayo, masa ada negara manusia kok di Indonesia nggak ada krisis ekonomi, nggak ada krisis keuangan, tiba-tiba membuat instruksi dan kampanye menarik duit dari bank, katanya.