Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri buka suara terkait permasalahan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan mesin usai diduga mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU wilayah Cibinong, Bogor Jawa Barat.
Simon mengatakan, tim Pertamina langsung turun ke lapangan Pertamina melakukan pengecekan ke bengkel-bengkel di area Cibinong. Selain itu, pihaknya menggandeng LAPI ITB untuk melakukan uji sampel Pertama di kawasan SPBU Cibinong.
Nah untuk beberapa waktu lalu ketika ada informasi kualitas pertamax yang menyebabkan problem di filter. Tentunya Pertamina sudah menurunkan tim. Kami kerja sama dengan beberapa lembaga salah satunya dengan LAPI ITB, kata Simon kepada awak media di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, (9/12).
Hasil uji lab tersebut menyatakan bahwa kualitas Pertamax di SPBU Cibinong telah memenuhi standar yang berlaku. Dengan ini, Simon memastikan kualitas BBM milik Pertamina telah layak untuk diperjualbelikan.
Kualitas Pertamax itu sudah sesuai dengan standar dan layak untuk diperjualbelikan, ucapnya.
Meski demikian, Pertamina berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas dan pengawasan penyaluran BBM. Menurut Simon, langkah ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Apapun itu bentuknya, seperti yang kemarin itu kami rasa akan sangat baik untuk mendorong kinerja Pertamina supaya memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat, tegasnya.
Sebelumnya, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Tri Yuswidjajanto Zaenuri memastikan kandungan di dalam BBM Pertamax bukan penyebab rusaknya mesin kendaraan seperti yang belum lama ini ramai diperbincangkan.
Tri menyatakan, endapan ini menjadi penyebab mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar masuk ke dalam pompa. Hal ini menyebabkan suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi, tutur dia.