Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menuturkan, fenomena penurunan kelas menengah ke kelompok aspiring middle class dalam beberapa tahun terakhir menjadi pekerjaan rumah dan diperlukan solusi untuk mengatasinya.
Adapun istilah kelas aspiring middle class mengacu pada kelompok penduduk yang berada di antara kelas bawah dan menengah atau calon kelompok kelas menengah baru.
Thomas menuturkan, terus mencermati tren fenomena turunnya kelas menengah ini. Ini memang menjadi suatu hal yang dicermati betul. Saya rasa ini memang menjadi PR pemerintahan pak Prabowo yang utama bagaimana kita mencari solusi jangka panjang untuk kembali ke level pra pandemi tadi, ujar Tommy dalam acara Media Gathering di Kawasan Anyer, Banten, dikutip Kamis (26/9/2024).
Tommy mengatakan,fenomena kelas menengah turun ini tak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Dia menilai fenomena ini terjadi akibat meningkatnya angka PHK yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Saya rasa konteksnya dulu kenapa kelas menengah ini turun. Itukan ada kaitannya sama pandemi. Mungkin mbak sendiri punya teman yang tadinya punya kerjaan di mana tiba-tiba (sudah enggak kerja) atau mungkin masih (kerja), tapi enggak sebaik sebelum pandemi, kata dia.
Tommy meyakini pemerintah Jokowi telah mengambil langkah-langkah tepat untuk mencegah turunnya kelas menengah lebih banyak. Antara lain dengan menyalurkan program bantuan sosial (bansos) bagi kelompok masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Saya mau garis bawahi bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kelas menengah ini bukan karena kebijakan yang kurang, tapi harus liat konteks pandemi tadi. Kalau kelas paling rentankan kan memang dibantu oleh perlindungan sosial, ujar dia.