Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, sukses secara finansial bukan berarti memiliki barang mewah kemudian dipamerkan, tetapi mampu memenuhi kebutuhan di masa depan, bukan sekadar keinginan.
Jangan sekadar FOMO (Fear of Missing Out), takut kalau enggak ikut tren. Jangan hanya sekedar ingin punya barang karena teman yang lain sudah punya barang lalu kita ingin juga, kata Wamenkeu Suahasil dalam sambutannya di acara “Like It: Literasi Keuangan Indonesia Terdepan”, di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Oleh karena itu, kata Suahasil penting bagi kita untuk melakukan asesmen atau penilaian diri secara berkala, guna memisahkan mana yang benar-benar kita butuhkan dan mana yang hanya menjadi keinginan sesaat.
Yang harus kita lakukan adalah melakukan asesmen, dipikirkan kembali yang mana yang saya butuh, yang mana yang saya sekadar ingin. Yang kita penuhi adalah kebutuhan kita, bukan hanya sekadar keinginan. Kebutuhan kita bukan hanya kebutuhan saat ini, tapi juga kebutuhan masa depan, ujar Wamenkeu Suahasil.
Untuk itu, Wamenkeu Suahasil mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk terus mempelajari sektor keuangan dan produk investasi, salah satunya dengan bergabung di berbagai macam komunitas.
Belajar dari yang lain dan jangan takut untuk mulai berinvestasi, tetapi tetap dipikirkan bagaimana investasi sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan yang kita mampu, ujarnya.
Menurut dia, dengan terus mempelajari sektor keuangan, generasai muda akan semakin bijak dalam membuat keputusan investasi karena mengetahui risiko dan return-nya.
Kalau return-nya sekian seperti apa ya? Saya mau apa enggak? Tapi kemudian kalau antarproduk itu ada beda risiko, saya mau atau enggak? Makin kita mempelajari, maka kita bisa membuat keputusan investasi sendiri yang lebih baik,” pungkasnya.