Jakarta Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan para pemimpin negara anggota aliansi ekonomi BRICS pada Rabu (23/10) di Kazan, Rusia. Dalam forus tersebut, Xi Jinping menyerukan negara BRICS untuk memimpin reformasi arsitektur keuangan internasional.
Melansir South China Morning Post, Kamis (24/10/2024) pemimpin China itu juga mendorong reformasi tata kelola global dan bekerja sama lebih jauh dalam inovasi dan pembangunan hijau.
Dalam situasi saat ini, urgensi reformasi arsitektur keuangan internasional sangat mendesak, kata Xi Jinping, yang dikutip outlet berita Xinhua.
Negara-negara Brics harus memainkan peran utama, memperdalam kerja sama keuangan, mempromosikan interkoneksi infrastruktur keuangan, menjaga keamanan keuangan tingkat tinggi, memperluas dan memperkuat Bank Pembangunan Baru, dan mempromosikan sistem keuangan internasional untuk lebih mencerminkan perubahan dalam lanskap ekonomi dunia, tuturnya.
Adapun pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menjadi tuan rumah dalam forum BRICS tahun ini. Keduanya dilaporkan membahas infrastruktur permukiman.
Namun, Xi Jinping tidak menanggapi seruan dari Rusia terkait pengembangan sistem pembayaran BRICS, yang telah menjadi prioritas bagi Rusia setelah dikeluarkan dari jaringan pengiriman pesan pembayaran internasional utama Swift.
Sebagai informasi, BRICS, yang dinamai berdasarkan anggota pendiri Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok ditambah Afrika Selatan, diperluas hingga mencakup lebih dari 40 persen populasi dunia setelah Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab bergabung awal tahun ini.
Organisasi ekonomi itu juga mewakili negara-negara yang termasuk dalam seperempat PDB global.