Jakarta CEO Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono menyoroti peran duta besar (dubes) RI yang jadi perwakilan Indonesia di suatu negara terhadap ekspansi bisnis UMKM untuk bisa menembus pasar global.
Sayangnya, Hendy menilai posisi dubes RI di suatu negara saat ini lebih banyak diisi oleh pensiunan pejabat yang kurang memahami proses pemasaran alias marketing.
UMKM go global? Betul sekali. Peran yang bisa jadi suatu pintu adalah peran serta dubes di negara tersebut. Tapi kebanyakan dubes yang jadi representasi perwakilan Indonesia di suatu adalah pensiunan, ungkapnya dalam sesi bincang bersama media di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Justru sebenarnya ini terbalik. Duta besar yang seharusnya ditugaskan isi posisi di luar negeri bisa buka market dan diberi target. Agar produk hilirisasi dan lokal bisa jadi showcase Indonesia di luar, imbuhnya.
Berkaca pada pengalamannya, Baba Rafi sebagai usaha waralaba kebab harus bersusah payah dulu di dalam negeri sebelum bisa ekspansi ke luar. Hendy mencontohkan, pihaknya butuh waktu 10 tahun untuk bisa memiliki 1.000 gerai penjualan.
Di sisi lain, banyak UMKM potensial saat ini kesulitan untuk mengembangkan lini usahanya. Jangankan menembus pasar luar negeri, ia mengklaim untuk mempunyai banyak gerai di pasar lokal saja terhalangi oleh pintu mendapat akses pembiayaan.
Oleh karenanya, Hendy berharap agar pemerintah ke depan bisa menempatkan sosok profesional yang jago marketing untuk ditempatkan menjadi seorang dubes. Sehingga pelaku UMKM tidak hanya jago kandang saja.
Penting sekali punya dubes yang punya Jiwa entrepreneur dan marketer yang tangguh. Begitu punya tugas, harapannya bisa jadi pintu untuk perekonomian Indonesia, memasarkan hasil hilirisasi Indonesia ke luar negeri, tuturnya.
Besar harapan pos tersebut diisi anak muda yang punya jiwa marketer dan bisa wujudkan cita-cita UMKM go global, pungkas Hendy.