Jakarta – Ekonomi Korea Selatan secara tak terduga menyusut pada kuartal kedua 2024, dan mencatat kontraksi paling tajam dalam enam kuartal.
Melansir Channel News Asia, Kamis (25/7/2024) menurunya kinerja ekonomi Korea Selatan didorong oleh belanja konsumen yang lemah. Pelemahan ekonomi ini memperkuat ekspektasi pasar penurunan suku bunga akan segera dilakukan.
Produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan turun 0,2 persen pada periode April-Juni 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya dalam penyesuaian musiman, menurut data dari Bank of Korea.
Penyusutan ekonomi Korea Selatan ini terjadi setelah ekspansi sebesar 1,3 persen pada kuartal pertama 2024, pertumbuhan kuartalan tercepat sejak kuartal keempat tahun 2021.
Capital Economics mengatakan data ekonomi kali ini menunjukkan kondisi permintaan domestik akan semakin memburuk.
Lemahnya angka PDB terbaru memberi kami keyakinan lebih besar terhadap pandangan kami bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi,” kata Capital Economics dalam sebuah catatan.
Meskipun kami memperkirakan bank sentral akan melonggarkan kebijakannya mulai bulan Oktober, risiko penurunan suku bunga pada bulan Agustus kini telah meningkat,” bebernya.
Secara tahunan, Korea Selatan, yang dikenal sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia tumbuh sebesar 2,3 persen, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 3,3 persen pada kuartal pertama 2024.
Konsumsi swasta dan investasi konstruksi Korea Selatan masing-masing turun 0,2 persen dan 1,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, sementara ekspor meningkat 0,9 persen.
Pengeluaran pemerintah naik 0,7 persen dari tiga bulan sebelumnya. Pada Juli, bank sentral mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 3,50 persen untuk pertemuan ke-12 berturut-turut.