Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, hingga semester I-2024 nilai ekspor perikanan naik, sementara nilai impornya mengalami penurunan.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP) Budi Sulistiyo, menyampaikan nilai ekspor produk perikanan mencapai USD2,71 miliar pada Semester I-2024.
“Capaian ini bila dibandingkan dengan semester I/2023 itu mengalami peningkatan 1 persen atau sekitar USD2,69 miliar. Sementara target yang dicanangkan untuk ekspor produk perikanan selama 2024 mencapai USD7,2 miliar, kata Budi dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2024, di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Untuk rinciannya, negara tujuan ekspor produk perikanan ternyata masih didominasi oleh Amerika Serikat nilai USD 889 juta. Kemudian disusul oleh China sebesar USD556 juta.
Lalu untuk kawasan ASEAN sebesar USD353 juta, Jepang dengan nilai ekspor yang sebesar USD285 juta, dan Uni Eropa sebesar USD193 juta.
Selanjutnya, komoditas perikanan ekspor yang menjadi unggulan diantaranya, udang dengan nilai mencapai USD755 juta, tongkol tuna cakalang USD456 juta, cumi sotong gurita sebesar USD396 juta.
“Kalau komoditas rajungan kepiting nilainya 275 juta dollar AS, rumput laut 162 juta dollar AS, ujarnya.
Sementara, untuk impor semester I-2024 hanya mencapai USD219 juta atau 8,09 persen terhadap nilai ekspor, dan mengalami penruunan sebesar 35,15 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Dengan demikian ini semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara NET Eksportir produk perikanan,” pungkasnya.