wmhg.org – JAKARTA. Amerika Serikat (AS), sebagai negara penghasil emisi gas terbesar kedua di dunia dikhawatirkan tidak dapat berkontribusi pada penurunan emisi gas dunia jika negara tersebut memilih Donald Trump sebagai presiden ke 47 mereka.
Menurut mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia sekaligus pendiri dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan hal ini didasari oleh ketidakpercayaan Trump pada perubahan iklim.
Waktu dia (Trump) menjadi presiden, dia menarik Amerika dari perjanjian Paris. Dan kalau dia jadi presiden kembali, ada kemungkinan dia menarik kembali Amerika dari perjanjian Paris dan kebijakannya juga bukan kebijakan yang banyak menolong dekarbonisasi ekonomi Amerika, kata Dino, Sabtu (24/08).