wmhg.org – MALANG. PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor peternakan sapi perah di Indonesia dengan meresmikan fasilitas Milk Collection Center (MCC) di Pujon, Malang, Jawa Timur.
Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan susu segar, menjaga kualitas produk, serta memberdayakan peternak lokal.
MCC ini merupakan hasil kerja sama antara FFI dan Koperasi Susu SAE Pujon. Dengan dukungan teknologi modern, fasilitas ini dilengkapi dua unit cooling tank berkapasitas masing-masing 5 ton, memastikan susu segar tetap berkualitas optimal hingga ke tahap pengolahan.Â
Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director FFI mengatakan bahwa inisiatif ini mencerminkan langkah nyata perusahaan dalam menciptakan ekosistem peternakan yang berkelanjutan.Â
Fasilitas ini bukan hanya mendukung produksi susu segar, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan peternak, ujarnya saat peresmian, Selasa (10/12).Â
Sebagai bagian dari Dairy Development Program (DDP) yang telah berjalan sejak 2013, FFI memberikan berbagai dukungan seperti:Â investasi Rp 1,5 miliar untuk perbaikan fasilitas tanpa bunga.Â
Teknologi pendingin modern untuk menjaga kualitas susu dan pelatihan bagi peternak muda, termasuk melalui program unggulan Young Progressive Farmer Academy (YPFA).Â
YPFA ditujukan untuk regenerasi peternak muda yang kompeten, mengingat mayoritas peternak saat ini berusia di atas 50 tahun.Â
FFI juga melibatkan peternak dalam proyek biogas, memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk menghasilkan energi terbarukan. Proyek ini berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 75.000 kg CO2 ekuivalen per tahun.Â
Menurut Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, fasilitas MCC di Pujon merupakan langkah penting dalam memperkuat industri susu segar nasional sekaligus mendukung pemberdayaan peternak secara berkelanjutan.Â
Dukungan Pemerintah DaerahÂ
Bupati Malang Sanusi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan industri.
Ia berharap inisiatif ini dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu segar, serta memperbaiki kesejahteraan masyarakat.Â
Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan manfaat langsung bagi peternak, ujarnya.Â
FFI menegaskan bahwa penguatan produksi susu segar juga bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Menurut data SSGBI 2022, prevalensi stunting masih mencapai 21,6%, jauh dari target pemerintah sebesar 14% pada 2024.Â
Melalui MCC Pujon dan berbagai inisiatifnya, FFI optimistis dapat menciptakan perubahan signifikan di sektor susu Indonesia, memperkuat peternakan lokal, dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.Â
Ini adalah langkah strategis menuju ketahanan pangan yang lebih baik, demi masa depan yang lebih sehat dan sejahtera, tutup Andrew.Â
Dengan dukungan teknologi dan program berkelanjutan, FFI berharap dapat menjadi pelopor transformasi industri susu Indonesia.