wmhg.org – JAKARTA. Founder Desa Bumi, Gamma Thohir, mewakili anak muda Indonesia dalam diskusi internasional di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP29) yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.
Diskusi bertema Intergenerational Action for Tripling Renewable Energy by 2030 ini diadakan pada Rabu (13/11/2024) di Global Renewables Hub, Paviliun IRENA.
Mengutip rilis Desa Bumi, Jumat (15/11/2024), acara tersebut melibatkan delapan pemuda dari berbagai negara dan lima pembicara senior yang mewakili PBB, lembaga pemerintah, sektor swasta, serta organisasi nirlaba.
Dalam kesempatan ini, Gamma Thohir berbagi pandangan serta memaparkan langkah konkret yang telah ia lakukan untuk mendukung target pemanfaatan energi terbarukan pada 2030.
Sebagai pendiri Desa Bumi, Gamma menjelaskan berbagai proyek yang telah ia jalankan sejak 2015 hingga 2024.
Proyek tersebut dimulai dengan pembangunan pembangkit listrik mikrohidro di Desa Ciptagelar, lereng Gunung Halimun, yang bertujuan memberikan akses listrik bagi masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar.
Hingga tahun 2024, ia juga terlibat dalam pembangunan pompa air tenaga surya untuk kelompok tani hutan di Desa Sukobubuk Rejo, Pati, Jawa Tengah.
Presentasi Gamma, putra konglomerat Garibaldi Thohir, diklaim mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Andrew Forrest, Executive Chairman Fortescue.
Menurut Gamma, keponakan Menteri BUMN Erick Thohir, hasil nyata adalah cara terbaik bagi generasi muda untuk membuktikan bahwa mereka mampu berkontribusi dalam mendukung transisi energi.