Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pihaknya giat membangun infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia selama hampir sepuluh tahun terakhir untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
Jokowi menuturkan, berdasarkan International Institute for Management Development (IMD) melalui rilis World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 daya saing Indonesia menempati peringkat 27 dari posisi 34, dengan skor 71,52.
Kita tahu dari pembangunan infrastruktur ini kita naik dari 34 melompat ke-27 daya saingnya,Ā itu yang ingin kita raih dari pembangunan, kata Jokowi dalam acaraĀ Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, di kawasan Tendean, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Selain itu, Jokowi berharap pembangunan infrastruktur selama hampir 10 tahun terakhir ini juga dapat memudahkan mobilitas masyarakat. Dengan ini, proyek-proyek yang dibangun pemerintah sepenuhnya bisa dimanfaatkan rakyat.
Tentu saja pemanfaatan dari infrastruktur itu untuk rakyat, kata dia.Ā
Jokowi juga ingin pembangunan infrastruktur ini sebagai kunci untuk mendorong investor asing maupun domestik untuk membangun bisnis di Indonesia. Dia menilai, infrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Sekarang ini kita berkompetisi, bersaing dengan negara-negara lain, begitu konektivitas tidak baik, begitu infrastruktur tidak baik, siapa investor yang mau masuk ke Indonesia, tidak akan ada, ujar Jokowi.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga merupakan cara untuk menekan biaya logistik Indonesia yang masih tinggi. Sehingga, muaranya diharapkan akan menjaga laju inflasi tetap terkendali.
Jokowi mencatat, biaya logistik Indonesia berhasil di tekan ke angka 14 persen dari sekitar 24 persen. Penurunan biaya logistik ini berdampak pada laju inflasi yang berhasil di tekan ke level 3 persen dalam beberapa tahun terakhir dari level 8 sampaiĀ 11 persen.
Jadi, pembangunan itu berentetan ke mana-mana, tidak hanya berfungsi untuk satu, tetapi akan datang ke mana-mana, ujar dia.
Reporter: Tim Bisnis
Sumber: Merdeka.com