wmhg.org-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 sulit tercapai.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, masih terdapat sejumlah kendala dalam mendorong EBT.
Di 2025 kita (berpotensi) tidak mencapai bauran. Karena investasi kurang dan masih ada bottleneck, kata Arifin di Gedung Direktorat Jenderal Migas, Jumat (2/8).
Arifin menjelaskan, Kementerian ESDM terus mendorong sejumlah program untuk menggenjot bauran EBT seperti implementasi kendaraan listrik, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk industri dan sektor perumahan.
Selain itu,Kementerian ESDM juga mendorong pemanfaatan biodiesel dalam mengerek energi hijau. Sampai Juni 2024, pemanfaatan biodiesel telah mencapai 6,12 juta kiloliter (kl) dari target tahun ini yang sebesar 11,3 juta kl.
Merujuk data Kementerian ESDM, realisasi bauran EBT sampai Juni 2024 mencapai14,45%. Pada tahun ini, pemerintah membidik bauran EBT mencapai 19,5%.
Secara total, kapasitas pembangkit EBT terpasang telah mencapai 13,78 GW. Sampai tutup tahun ditargetkan total kapasitas pembangkit EBT mencapai 13,89 GW.
Selama enam bulan pertama tahun ini, tambahan kapasitas terpasang untuk pembangkit EBT mencapai 217,73 MW atau setara 66,6% dari target tahun ini sebesar 326,91 MW.
Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 1,28 triliun dari target sebesar Rp 2,19 triliun.