wmhg.org – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan laba bersih sebesar Rp3,854 triliun pada semester 1 2024, hasil ini turun sekitar 30,7 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp5,566 triliun.
Mengutip laporan produsen Indomie ini pada Jumat (2/8/2024) tercatat penjualan bersih INDF sebesar Rp57,296 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024. Hasil itu tumbuh 2,1 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp56,086 triliun.
Rinciannya, penjualan kepada pihak berelasi meningkat 23,7 persen secara tahunan menjadi Rp4,984 triliun pada akhir Juni 2024. Senada, penjualan kepada pihak ketiga tumbuh 0,48 persen secara tahunan menjadi Rp52,311 triliun.
Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 3,3 persen secara tahunan menjadi Rp37,49 triliun pada semester I 2024. Sehingga laba kotor terkerek 14,4 persen secara tahunan menjadi Rp19,806 triliun.
Sedangkan laba usaha meningkat 32,6 persen secara tahunan menjadi Rp11,751 triliun pada akhir Juni 2024.
Namun laba sebelum pajak, beban pajak penghasilan turun 23,1 persen secara tahunan menjadi Rp7,48 triliun pada akhir Juni 2024.
Salah satu pos penekannya, beban keuangan bengkak 213,9 persen secara tahunan menjadi Rp5,164 triliun. Adapun komponen pemberatnya, beban bunga dan beban bank naik 25,9 persen secara tahunan menjadi Rp2,056 triliun.
Selain itu INDF juga mengalami rugi bersih atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan sedalam Rp3,095 triliun. Komponen ini nihil pada semester I 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 2 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp102,92 triliun pada akhir Juni 2024.
Sementara itu utang bank jangka pendek, cerukan, dan utang trust receipts naik 43,7 persen dibanding akhir Desember 2023 menjadi Rp23,056 triliun.