wmhg.org – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut baik program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi seluas satu juta hektar Kementerian Pertanian. Program ini bertujuan untuk menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional pada saat musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Kabupaten Bandung.
Rahmad menyatakan bahwa pemerintah berharap seluruh lahan pertanian baru tersebut dapat terfasilitasi oleh pompa air, sehingga petani dapat terus panen tiga hingga empat kali dalam setahun.
Guna mendukung program tersebut, Rahmad menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia telah menyediakan stok pupuk bersubsidi dan non-subsidi sekitar 1,7 juta ton pada bulan Agustus 2024.
“Pada tahun 2024, untuk pupuk bersubsidi, pemerintah telah meningkatkan alokasi menjadi 9,55 juta ton, dari sebelumnya 4,7 juta ton. Apabila ada petani yang namanya belum tercatat, Kementerian Pertanian mengizinkan revisi setiap empat bulan sekali. Sehingga sekarang masih ada sisa beberapa bulan untuk petani bisa mendaftar pada tahun ini, agar produksi pertanian bisa meningkat,” ujar Rahmad ditulis Kamis (8/8/2024).
Rahmad menambahkan, saat ini alokasi pupuk bersubsidi secara nasional mencukupi kebutuhan petani. Untuk itu ia berharap petani melakukan penebusan sehingga produktivitas pertanian dapat dioptimalkan.
“Pupuk ini sekarang cukup, produksi cukup, stok kita melebihi ketentuan minimum. Dengan begitu, tentunya Pupuk Indonesia mendukung dan siap memenuhi kebutuhan pupuk dalam rangka program penambahan lahan pertanian baru. Yang menjadi catatan dan butuh bantuan dari PPL, banyak petani terdaftar penerima pupuk bersubsidi belum menebus. Saat ini baru separuh petani yang tercatat dan sudah menebus,” tandas Rahmad.
Adapun stok per tanggal 6 Agustus 2024 tersebut terdiri dari Urea sebanyak 667.561 ton, stok ini 230 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu 290.503 ton.
Berikutnya stok Phonska sebanyak 523.737 ton, atau 231 persen dari ketentuan yang dipersyaratkan Pemerintah sebesar 226.249 ton. Stok tersebut saat ini berada di gudang-gudang lini I hingga lini III dan kios-kios sehingga dapat langsung ditebus petani.
Terkait penebusan pupuk bersubsidi menurutnya saat ini lebih mudah. Dengan penerapan aplikasi iPubers di kios-kios, petani di seluruh Indonesia cukup membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) saja untuk melakukan penebusan.
Ia juga menjelaskan, Pupuk Indonesia meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi karena terdapat ketentuan untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektare.
Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono menambahkan, Pemerintah memiliki target penambahan lahan pertanian baru seluas 1 juta hektare, khusus Jawa Barat memiliki target 117 haktare, yang semula merupakan lahan tidak produktif.
“Untuk mengoptimalkan lahan pertanian tersebut. Pemerintah memberikan bantuan pompa. Melalui pompanisasi harapannya lahan baru tersebut dapat panen tiga hingga empat kali dalam setahun. Pompa kita mengena dan dirasakan manfaatnya oleh petani. Dengan panen hingga empat kali diharapkan kesejahteraan petani juga meningkat,” pungkasnya.