wmhg.org – Sebanyak 12 barista dari berbagai daerah di Provinsi Aceh akan mengikuti Aceh Barista Champ 2024 yang diinisiasi Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH). Para peserta terpilih terlebih dulu mengikuti sesi coaching clinic.
“Coaching clinic itu kita bahas mengenai teknis penjurian sama sensoris penjurian. Bagaimana mereka harus melakukan teknikal dan sensorisnya, jadi apa yang dinilai sama juri, dan itu yang jadi pertimbangan mereka di lapangan,” tutur Direktur Kompetisi, Teuku Ghufran Wafi ditulis Senin (5/8/2024).
Coaching clinic diadakan di Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Banda Aceh. Adapun, untuk kompetisinya nanti, AMANAH juga bekerja sama dengan Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Aceh, Musang Coffee Roaster Machine dan Pupuk Iskandar Muda Aceh.
Mengenai proses penyeleksian peserta, Wafi memastikan hasilnya telah melewati seluruh tahapan penilaian. Tim AMANAH melakukan penilaian terhadap puluhan barista hingga akhirnya memilih 12 peserta terbaik untuk berkompetisi pada Aceh Barista Champ 2024.
“Ke-12 orang ini, kita sudah melakukan seleksi sebelumnya. Mereka ber-12 lolos dari interview knowledge tentang kopinya dan hardskill-nya. Kita tes juga di bidang kebaristaannya, penggunaan alatnya, working flow-nya,” ujar Wafi.
Mereka akan bersaing satu sama lain pada babak semifinal yang akan digelar Senin (5/8/2024) di Taman Budaya, Banda Aceh. Pada tahap itu, para juri tingkat nasional akan memilih enam barista terbaik untuk maju ke babak final yang dijadwalkan Selasa (6/8/2024).
“Nanti, kompetisinya berjalan 15 menit waktu kompetisinya. Di situ, mereka membuat 12 produk, yakni 4 produk espresso, 4 produk milk beverage, 4 produk signature drink dalam waktu 15 menit dengan presentasi,” tuturnya.
Selain mendapatkan coaching clinic, masing-masing peserta juga telah diberi waktu untuk menjalani latihan khusus. Oleh karena itu, Wafi meyakini setiap peserta memiliki peluang yang hampir sama untuk menenangkan babak selanjutnya.
Perebutan juara Aceh Barista Champ 2024 nanti dipastikan akan berlangsung lebih sengit lantaran para peserta memiliki kualitas yang hampir sama. Wafi mengakui, masing-masing barista terpilih itu punya pengalaman secara profesional.
“Mereka memang rata-rata adalah barista profesional semua. Kalau tidak (profesional), sulit untuk melewati seleksinya. Otomatis, mereka sudah ada pengalaman sebelumnya. Sekarang, mereka juga masih aktif bekerja di coffee shop-coffee shop yang ada di Aceh,” tuturnya.
Melalui Aceh Barista Champ 2024, industri kopi di Aceh diharapkan dapat berkembang lebih baik. Keberadaan barista yang berkualitas diyakini akan semakin mengangkat citra kopi khas Aceh di tingkat nasional hingga internasional.