wmhg.org – Maybank Marathon 2024 telah sukses digelar di Bali, Minggu (25/7/2024). Ajang kompetisi ini tidak hanya menggelorakan olahraga atletik, tapi memberikan efek domino terhadap ekonomi daerah khususnya, Bali.
Project Director Maybank Marathon, Widya Permana mengakui, memang selama 12 tahun gelaran Maybank Marathon ini pihaknya belum pernah menghitung secara spesifik soal dampak ekonomi di Bali.
Selama 12 kali penyelenggaraan sebelumnya, kami memang tidak pernah menghitung secara ditel seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian Bali, ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip, Senin (26/8/2029).
Namun, Cepi sapaan akrabnya bilang, dampak ekonomi sebenarnya dari gelaran atletik sudah terlihat sangat jelas.
Dengan 12.700 peserta yang ikut, dia menyebut, pastinya berasal dari berbagai daerah dan negara, sehingga berimbas ke penerbangan yang ramai dan penuh penumpang.
Kemudian, para peserta juga biasanya membawa sanak famili untuk mengikuti atau menyaksikan Maybank Marathon.
Restoran, warung, Yang mereka ikut makan, Tadi untuk mereka terbang kesini, Perlu pesawat, sampai kesini, Perlu transportasi, rental car penuh, Taksi online penuh, jelas dia.
Selain itu, Cepi melihat juga beberapa hotel di Bali juga semua penuh dipesan, baik untuk berlibur maupun yang mengikut marathon ini. Begitu juga, restoran-restoran juga sangat penuh diisi oleh para pendatang.
Nggak mungkin sehari gitu ya (nginep hotel), Paling nggak minimum 2 hari, Kita ambil 3 hari aja. Kemudian sampai sini, nggak mungkin puasa ya, Jadi berapa banyak restoran, warung, Yang mereka ikut makan, ucap dia.
Lalu, Cepi mengungkapkan, sektor UMKM juga terdampak penyeleranggaan marathon ini, di mana banyak peserta yang mengunjungi dan membeli produk UMKM khas Bali.
Dengan kedatangan jumlah pelari, Familynya, berapa hari malam, Semua sektor yang terdampak, Hotel tadi, transportasi, makanan, UMKM, imbuh dia.
Adapun, lebih dari 12.700 peserta lari lomba ‘Elite’ Label Road Race pertama dan satu-satunya di Indonesia, Maybank Marathon, merampungkan pelaksanaan lomba larinya dengan aman dan lancar. Para peserta lari yang berasal dari 57 negara berdiri dengan antusias di depan start line di Bali United Training Center, Gianyar untuk flag off setiap kategori.
Flag-off pertama dilakukan untuk kategori Marathon dengan melepas sebanyak 3.500 peserta pada pukul 04.30 WITA, kemudian kategori Half Marathon dengan melepas 6.200 peserta pada pukul 05.30 WITA dan sebanyak 3.000 peserta kategori 10K yang dilepas pada pukul 06.00 WITA. Selain itu, flag-off juga dilakukan untuk melepas 100 peserta kategori Wheelchair pada pukul 06.10 WITA dan Children Sprint.
Terdapat 83 pemenang yang berhasil membawa pulang hadiah uang tunai total lebih dari Rp 2,4 miliar.
Untuk kategori Marathon Open Male dimenangkan oleh Paul Tiongik pelari asal Kenya nomor punggung 03 dengan catatan waktu terbaik 02:18:25, sedangkan untuk kategori Marathon Open Female dimenangkan oleh Aurelia Kiptui asal Kenya nomor punggung 22 dengan catatan waktu terbaik 02:36:59. Dengan demikian, kedua juara pertama tersebut menerima hadiah uang tunai masing-masing senilai Rp250 juta.
Kemudian, untuk kategori Marathon National Male dimenangkan oleh La Ode Safrudin nomor punggung 21914 dengan catatan waktu terbaik 02:31:16, sedangkan untuk kategori Marathon National Female dimenangkan oleh Isania Tarigan nomor punggung 20124 dengan catatan waktu terbaik 03:14:40. Seluruh juara pertama tersebut menerima hadiah uang tunai masing-masing senilai Rp100 juta.