Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong para pelaku UMKM produsen roti untuk lebih menggenjot teknologi di sektor produksi, agar tak kalah saing dengan pabrikan besar seperti roti Aoka.
Aoka merupakan produk roti keluaran PT Indonesia Bakery Family (IBF) yang mendapat sokongan penanaman modal asing (PMA) dari China. Roti Aoka viral lantaran dituding mengandung zat berbahaya sebagai pengawet.
Ketimbang membenarkan tudingan tersebut, Menkop Teten meminta para UMKM produsen roti berbenah secara teknologi agar bisa bersaing dengan Aoka.
Karena teknologi mereka bagus, produknya unggul, pasti roti-roti dalam negeri enggak bisa bersaing. Sehingga dari dalam industri memang harus meningkatkan teknologi produksinya, ujarnya usai bertemu dengan Kadin Indonesia di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Meskipun begitu, Teten mengakui UMKM punya kelemahan modal untuk bisa bersaing. Sehingga, ia juga ingin agar pemerintah lebih selektif memilih produk-produk asing untuk bisa berdagang di dalam negeri, agar tidak sampai membunuh pelaku usaha mikro dan kecil.
Pasti kalau teknologi produksi kita masih lemah, pasti kalah bersaing. Tapi UMKM untuk meningkatkan teknologi enggak mudah. Pembiayaan saja cari modal untuk working capital, modal kerja susah, ungkapnya.
Saya ingat betul pesan bapak Presiden mengenai pentingnya memproteksi ekonomi dalam negeri, termasuk juga di kebijakan investasi. Mestinya diselektif betul. Kita memang sudah free trade, terbuka. Tapi sama juga, banyak negara juga selektif juga, pilih-pilih juga. Menurut saya yang mungkin itu harus dievaluasi, tegasnya.