wmhg.org – Jelang momentum upacara bendera Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) perdana di Ibu Kota Nusantara, berbagai persiapan semakin matang dilakukan. Termasuk oleh Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas untuk pertama kalinya di Nusantara.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) selaku pengampu Government Public Relation bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), bersinergi menyampaikan perkembangan persiapan upacara tersebut.
“Upacara Bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI adalah milestone atau tonggak sejarah perpindahan ibu kota negara ke Nusantara. Selain itu juga adalah tonggak sejarah bagi penyempurnaan dari sisi infrastruktur IKN,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Usman Kansong ditulis Minggu (28/7/2024).
Usman menjelaskan bahwa upacara ini merupakan salah satu bagian penting dari perjalanan pembangunan IKN. Dan, pembangunannya masih terus berjalan untuk disempurnakan.
“IKN adalah proyek jangka panjang hingga tahun 2045. Jadi jangan dibayangkan bahwa semuanya sudah siap ketika upacara bendera nanti,” jelas Usman.
Sementara itu, Paskibraka merupakan salah satu elemen penting dalam persiapan upacara tanggal 17 Agustus mendatang di IKN. Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina, menjelaskan bahwa Calon Paskibraka (Capaska) disiapkan melalui serangkaian tahapan. Para Capaska merupakan perwakilan putra-putri terbaik dari 38 provinsi, yang diseleksi sejak Januari.
“Seleksi telah kami lakukan berjenjang dari kabupaten-kota, kemudian tahap provinsi. Kami juga melakukan tes kesehatan, tes fisik, wawancara, kepribadian, hingga psikotes. Semuanya dilaksanakan dengan lengkap memastikan mereka siap secara fisik dan mental dengan amanah yang besar, mewakili putra-putri bangsa dalam memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI,” terang Rima.
Lebih lanjut Rima menjelaskan tahapan pelatihan yang dilakukan oleh Capaska. Saat ini, sebanyak 76 Capaska, 38 putra dan 38 putri dari tiap provinsi mengikuti tahap pendidikan dan pelatihan (diklat) tingkat pusat di Jakarta, tepatnya di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur.
Pemusatan diklat Capaska menerapkan Sistem Desa Bahagia, yaitu pendekatan yang menggambarkan kehidupan Desa Bahagia, yakni miniatur Indonesia yang setiap warganya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu Capaska perwakilan Provinsi Maluku Utara, Fifandra Ardiansyah, menyampaikan antusiasnya yang terpilih mewakili daerahnya dan mengikuti pelatihan.
“Bersyukur dan sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman sebangsa dari Sabang sampai Merauke, dan saling bertoleransi. Hal ini membuat saya bersemangat untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, mempersiapkan fisik dan juga mental,” kata Fifandra.
Pemusatan diklat Capaska mencakup pembelajaran aktif, pelatihan, dan pengasuhan. Pembelajaran aktif telah selesai dilaksanakan, meliputi pembekalan Ideologi Pancasila yang disampaikan oleh tokoh-tokoh BPIP dan pembekalan nilai-nilai kebangsaan.
Saat ini, pelatihan telah mencapai tahap baris-berbaris, formasi upacara, serta praktik pengibaran bendera. Setelah mengikuti proses pelatihan, Capaska akan dikukuhkan sebagai Paskibraka pada 9 Agustus mendatang. Kemudian, Paskibraka akan berangkat ke Nusantara untuk melakukan berbagai persiapan.
“Kami berharap dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Dengan hadirnya Nusantara, ini bisa menjadi gerbang kemajuan Indonesia dengan peran generasi muda sebagai kader masa depan mewujudkan Indonesia yang maju,” tutup Rima.