Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap salah satu faktor yang mendorong naiknya peringkat daya saing Indonesia. Saat ini, Indonesia menempati posisi ketiga di Asia Tenggara.
Hal tersebut berhasil dicatatkan imbas kenaikan peringkat daya saing Indonesia dari 34 ke posisi 27. Penyempurnaan regulasi hingga kemudahan berusaha disebut-sebut menjadi faktor penentu.
Penyempurnaan regulasi dan prosedur kemudahan berusaha juga merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam melakukan reformasi struktural, ucap Menko Airlangga dalam IndonesiaRe International Conference 2024, di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Hasilnya, peringkat daya saing Indonesia pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang signifikan, sambungnya.
Dia mengatakan, mengacu pemeringkatan IMD, Indonesia berada pada posisi 27 dari 67 negara. Naik 7 peringkat dari posisi sebelumnya pada 2023 lalu.
Pada konteks Asia Tenggara, Indonesia masuk dalam jajaran 3 besar, hanya di bawah Singapura yang menempati peringkat 1 dan Thailand di peringkat 25 secara global.
Di Asia Tenggara, daya saing Indonesia masuk tiga besar menyusul Singapura dan Thailand, kata Menko Airlangga.
Hilirisasi Jadi Kunci Pertumbuhan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap kunci dalam mengejar visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, hilirisasi mineral bisa jadi salah satunya.
Dia mengatakan, transformasi ekonomi menjadi hal penting dalam mengejar ambisi tersebut. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, transformasi ekonomi merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, ungkap Menko Airlangga dalam IndonesiaRe International Conference 2024, di Jakarta, Kamis (15/7/2024).