wmhg.org – JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) mengalami penurunan kinerja hingga akhir November 2024. Kondisi pasar otomotif yang melemah, membuat penjualan perusahaan turun 11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
President Direktur TAM Henry Tanoto menjabarkan hingga November 2024, tercatat penjualan retail turun dengan pencapaian di angka 806.000 unit. Namun demikian, penurunan penjualan yang terjadi pada Toyota, jumlahnya lebih kecil dibandingkan pasar otomotif dalam negeri.
Untuk Toyota sendiri, kita juga ada penurunan tapi lebih kecil daripada penurunan yang terjadi di market,” ujarnya dalam acara Year End Media Gathering Toyota yang berlangsung di Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Justru menurutnya ditengah penurunan penjualan, pangsa pasar Toyota malah meningkat. Kalau pada November 2023, market share TAM berada di kisaran 32,4%, kini meningkat 0,8% menjadi 33,3%.
Sementara selama November 2024, TAM mencatat penjualan di angka 268.288 unit. Komposisi penjualan diisi oleh penjualan mobil Avanza dan Veloz sebesar 62.000 unit dan Kijang Inova dii angka 61.000 unit atau mengisi porsi sebesar 61,8%. Lalu porsi penjualan lainnya diisi oleh SUV sebesar 23,6%, lalu komersial sebesar 7,3% dan hatchback sebesar 7,0% dan sedan sebanyak 0,3%.
Di penghujung tahun nanti, Henry berharap Toyota dapat mencapai angka penjualan di angka 890.000 unit. Tahun ini, target penjualan dipasang di angka 900.000 unit.
Pasar ekspor
Bukan hanya pasar domestik, perseroan juga melihat pasar ekspor juga masih positif. Sampai dengan November 2024, ekspor TAM sudah mencapai lebih dari 250.000 unit dan segmen elektrifikasi sudah mencapai 16.000 unit.
Total sebesar 16.000 unit untuk elektrifikasi ini termasuk yang hybrid seperti Inova Hybrid, Yarris Cross Hybrid, jelasnya.
Adapun untuk tujuan ekspornya, di atas 80% masih didominasi ke kawasan Asia, termasuk di ASEAN, Timur Tengah dan Amerika Latin.
Nah, yang kami lakukan sebenarnya untuk menambah destinasi ekspor, dengan promosi tentunya. September lalu, kami ikut semacam trade export di Beirut dan bekerjasama juga dengan beberapa kedutaan d Amerika Latin dan Timur Tengah untuk mempromosikan produk yang ada, imbuhnya.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto menambahkan Perusahaan juga bekerjasama dengan Kementerian Keuangan, hingga Kementerian Perindustrian. TMMIN juga berusaha membuka ruang-ruang free data payment (FTA) di beberapa negara.
Ini masih dalam proses tapi mudah-mudahan bisa segera direalisasikan, tutupnya.