wmhg.org – JAKARTA. Kementerian Pertanian menyatakan bahwa stok pupuk bersubsidi untuk tahun 2025 telah siap. Hal ini diharapkan memungkinkan penyaluran pupuk sesuai target pemerintah mulai 1 Januari 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa seluruh dokumen penyaluran, termasuk surat keputusan dari Kementerian Pertanian, gubernur, dan bupati, telah selesai ditandatangani.
Hal ini mendukung pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi secara tepat waktu.
Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 sebanyak 9,5 juta ton, yang terbagi menjadi empat jenis: Urea (4,6 juta ton), NPK (4,2 juta ton), NPK Kakao (147 ribu ton), dan pupuk organik (500 ribu ton).
Distribusi pupuk bersubsidi tahun depan akan menggunakan skema baru, yakni langsung kepada petani, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) yang akan diterbitkan pada Desember 2024. Amran menekankan agar proses penyaluran tidak mempersulit petani.
Petani cukup menggunakan KTP, dan pupuk sudah tersedia di kios-kios, ujarnya.
Amran menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan. Ketersediaan pupuk menjadi elemen penting dalam mendukung tujuan tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, memastikan bahwa perusahaan siap menjalankan Perpres baru tersebut.
Distribusi pupuk bersubsidi akan lebih sederhana namun tetap memperhatikan tata kelola yang baik, jelasnya dalam keterangannya, Kamis (2/12).
Rahmad juga menyatakan bahwa stok pupuk telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam perdana tahun 2025.
Mulai 1 Januari 2025, pupuk bersubsidi sudah dapat disalurkan sesuai kebutuhan, ujarnya.