Jakarta – Harga minyak mentah Brent melampaui ambang batas USD 80 per barel pada Rabu, 31 Juli 2024 setelah pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh. Hal itu memicu kembali ketegangan di Timur Tengah.
Mengutip CNBC, Rabu pekan ini, harga minyak Brent untuk kontrak September diperdagangkan pada harga USD 80,32 per barel pada pukul 09.45 waktu London. Harga minyak tersebut naik 2,15 persen dari harga penutupan pada perdagangan Selasa pekan ini. Sementara itu, harga minyak mentah WTI Nymex untuk pengiriman September berada pada harga USD 76,55 per barel, naik 2,44 persen dari harga penutupan sebelumnya.
Harga minyak menguat di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kaya minyak. Hal ini setelah Israel memerangi kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas sejak serangan teror Hamas pada Oktober. Keputusan Israel untuk melancarkan serangan balasan di Jalur Gaza telah memperluas konflik dengan Israel saling serang dengan faksi-faksi lain yang didukung Iran, seperti Hizbullah Lebanon dan Houthi Yaman.
Pada Rabu, Garda Revolusi Paramiliter Iran menuduh Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Iran wajib menghukum Israel atas tindakan ini, berdasarkan laporan Republic News Agency.
CNBC telah hubungi Kementerian Luar Negeri dan Kantor Perdana Menteri Israel untuk memberikan komentar.
Adapun pasar minyak sejauh ini telah menyerap guncangan eskalasi yang terjadi di Timur Tengah, yang secara berkala dibebani oleh gangguan perdagangan yang disebabkan oleh serangan Maritim Yaman dan ketegangan antara Israel, Iran, dan Hizbullah.