wmhg.org – JAKARTA. PT Intiland Development Tbk. (DILD) menuturkan masih mengamati perkembangan yang ada terkait dengan imbas pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Asal tahu saja, pada pembukaan perdagangan Rabu (15/1), pasar spot dibuka dengan pelemahan nilai tukar rupiah di angka Rp16.037 per dolar AS atau melemah 0,23%.
Direktur DILD Archied Noto mengatakan saat ini Perusahaan masih melanjutkan pembangunan properti, khususnya landed house.
Saat ini kita membangun landed yang masih jalan, harga masih stabil, begitu pula dengan komponen lokalnya, ujar Archied kepada Kontan, Rabu (15/1).
Intiland Development tercatat memiliki berbagai proyek, di antaranya adalah 3 proyek yang berjalan di IKN Nusantara senilai Rp2,6 triliun. Proyek tersebut adalah kawasan mixed use Grand Whiz Nusantara, TOD NNusantara Quarter, Royale Nusantara Golf Resort & Residence.
Kawasan Mixed-use Grand Whiz Nusantara akan dibangun di lahan seluas 0,72 hektare. Kawasan ini akan terdiri dari hotel, apartemen, perkantoran, area ritel, pusat olahraga, kolam renang, dan fasilitas food and beverage.
Sementara itu, Royale Nusantara Golf Resort & Residence akan dibangun di lahan seluas lebih kurang 200 hektar. Kawasan ini akan memiliki lapangan golf, ruang terbuka hijau, dan akses terpadu dengan transportasi publik. Adapun proyek landed house DILD ada di Serenia Hill, Talaga Bestari, Graha Natura, Magnolia dan Amnesta.
Hingga kini, kami belum ada hutang dolar AS, kami belum ada patokan, pungkasnya.