wmhg.org – JAKARTA. Sejumlah emiten asuransi telah melaporkan kinerja keuangan yang bervariasi di paruh pertama tahun 2024.
Ambil contoh, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance mencatatkan perolehan laba bersih terbesar mencapai Rp 439 miliar. Namun sayangnya nilai itu turun 57,6% secara tahunan (year on year/YoY).Â
Penurunan laba ini disebabkan pada tahun 2024, Tugu Insurance tidak lagi mencatatkan pendapatan yang bersifat one off atas kemenangan dengan kasus hukum Citibank Hong Kong seperti di tahun 2023. Di mana pada tahun lalu Tugu mendapatkan Rp 1 triliun atas gugatan tersebut. Alhasil laba bersih Perusahaan di tahun lalu mengalami peningkatan.Â
Direktur Keuangan & Layanan Korporat Tugu Insurance, Emil Hakim menjelaskan meskipun ada penurunan laba namun perusahaan sudah memperkirakannya dan secara umum kinerja Tugu masih tergolong tumbuh.Â
Hasil kinerja Tugu Insurance di semester I tahun 2024 ini sudah sesuai dengan target awal yang ditetapkan Perusahaan. Perusahaan akan terus mendorong peningkatan yang optimal agar dapat terus tumbuh sesuai dengan harapan hingga akhir tahun 2024, kata Emil kepada KONTAN, Rabu (31/7).Â
Tercatat laba operasional Tugu yang mencapai Rp517 miliar pada semester I-2024, atau tumbuh 68% YoY dibandingkan semester I tahun 2023 yang mencapai Rp308 miliar. Kemudian premi bruto yang diraup oleh Tugu mencapai Rp5,2 triliun atau naik 39 persen YoY.Â
Kemudian, PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) menjadi emiten asuransi berikutnya yang mencetak laba cukup besar. Perusahaan ini mencetak laba sebesar Rp 193,77 miliar di semester I-2024, jumlah ini melesat 78,95% secara tahunan.Â
Pencapaian positif itu juga didukung dari pendapatan premi bruto yang naik 13,56% secara tahunan menjadi Rp 132,46 miliar.
Adapun premi dari harta benda memberikan kontribusi terbesar yakni Rp 59,0 miliar. Kemudian diikuti premi dari pengangkutan yang sebesar Rp 23,1 miliar dan premi dari rekayasa sebesar Rp 21,04 miliar.Â
Tidak mau kalah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) atau Oona Insurance juga melaporkan kinerja keuangan yang positif. Laba bersih perusahaan mengalami peningkatan dari Rp 37,82 miliar pada periode semester I-2023 menjadi Rp 38,89 miliar di semester I-2024.Â
Direktur Utama & CEO Oona Insurance Indonesia Vincent C. Soegianto mengungkapkan hasil positif ini berkat upaya perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar agar meraup lebih banyak premi. Sejalan dengan itu, perusahaan berusaha menekan biaya oprasional lewat digitalisasi.Â
Peningkatan ini adalah hasil dari strategi perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pasar. Investasi dalam teknologi dan transformasi digital telah memperlancar proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan, kata Vincent kepada KONTAN.Â
Adapun premi bruto Oona Insurance juga mencatatkan kinerja positif, dengan pendapatan premi bruto sebesar Rp 435,06 miliar. Pendapatan ini ditopang dari premi kendaraan bermotor yang berkontribusi sebesar 270,04 miliar. Â