wmhg.org – JAKARTA. PT Shell Indonesia membantah akan menutup unit bisnis SPBU di Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan Susi Hutapea selaku Vice President Corporate Relations Shell Indonesia membantahnya.
Tidak benar, ungkapnya melalui pesan Whatsapp.
Menurut Susi, kabar yang beredar terkait penutupan itu hanya mengaitkan informasi yang ada.
Ia bahkan menegaskan seluruh SPBU yang berada di Pulau Jawa saat ini masih terus beroperasi.
Terkait dengan elektrifikasi kendaraan yang akan mengubah pola berkendara, Susi melihatnya sebaliknya.
Tren di dunia sekarang malah berbalik lagi. Beberapa pabrikan malah mengusung hybrid, jelasnya.
Sebelumnya, diinformasikan adanya kabar yang dihembuskan Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas).
Ketua Komite Investasi Moshe Rizal menyampaikan mendengar desas-desus penutupan sejak beberapa minggu lalu.
Jadi, ini kan perkiraan saya, tapi memang bisnis BBM, apalagi distribusi BBM, SPBU itu sulit. Kenapa? Di Indonesia, karena memang sudah dimonopoli oleh Pertamina kan, kata Moshe.
Menurut Moshe, penyebab lainnya, imbas akuisisi kilang Shell di Singapura oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melalui perusahaan patungan bersama Glencore.
Terlebih sebelumnya, Shell pernah menutup unit bisnisnya di Sumatera Utara.
Sejak 1 Juni 2024 lalu Shell Indonesia telah menutup operasional 9 SPBU di Sumatra Utara.
Sekedar informasi saat ini, jumlah kendaraan internal combustion engine (ICE) masih terbilang banyak.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada akhir 2023 ada 18,29 juta unit mobil penumpang di Indonesia.
Artinya, permintaan akan bahan bakar minyak masih akan tinggi, meskipun persaingan di ritel bahan bakar juga semakin ketat.