wmhg.org – JAKARTA. Sinar Mas Agribusiness and Food terus berupaya memberdayakan para petani swadaya yang memasok produk sawit kepada perusahaan tersebut. Salah satunya dengan mendorong para petani untuk mengantongi sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) melalui program Sawit Terampil.
Head of Smallholders Innovation Department Sinar Mas Agribusiness and Food Helena Lumban Gaol menyampaikan, lewat program Sawit Terampil, perusahaan ini telah mengantarkan Koperasi Jasa Sawit Lepan Jaya (KJSL) yang berisi 250 petani swadaya dan luas lahan sawit 368 hektare (ha) untuk meraih sertifikat RSPO.
Selain itu, Sinar Mas Agribusiness and Food juga mendorong 299 petani di Aceh Subulussalam yang berada di bawah CV Perangin-Angin Grup (CV PAG) agar mendapat sertifikat RSPO. Kelompok petani sawit ini memperoleh sertifikat RSPO usai mendapat rekomendasi dari Certification Body.
Helena menjelaskan, pada dasarnya program Sawit Terampil bertujuan untuk membantu para petani swadaya dengan memberikan edukasi dan keterampilan. Harapannya, para petani dapat menerapkan praktik terbaik dalam produksi minyak kelapa sawit yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil pertanian mereka.
“Hingga saat ini kami sudah melatih 9.000 petani swadaya yang mana 10% di antaranya sudah mampu mengadopsi praktik bertani yang berkelanjutan dan memperoleh sertifikat RSPO,” ungkap dia dalam diskusi media, Rabu (4/12).
Sinar Mas Agribusiness and Food menargetkan dapat melatih 10.000 petani swadaya hingga 2025 dan 50.000 petani swadaya hingga 2030 agar mereka semua memperoleh sertifikat tersebut.
Dengan adanya program Sawit Terampil, Sinar Mas Agribusiness and Food ingin supaya para petani swadaya bisa saling berorganisasi dan memahami bagaimana kondisi dan tantangan bisnis sawit.
Dalam program ini, para petani dilatih untuk mencatat seluruh kegiatan sehari-hari mereka dalam menanam atau merawat sawit. Hal-hal praktikal seperti cara pemupukan hingga menyusun pelepah sawit juga diajarkan lewat program tersebut.
“Pencatatan kegiatan sehari-hari di kebun terlihat sederhana, tapi RSPO sebenarnya mewajibkan kegiatan tersebut,” kata Helena.
Ketika para petani swadaya sudah memperoleh sertifikat RSPO, Sinar Mas Agribusiness and Food tetap melakukan pendampingan. Sebab, sertifikat ini berlaku selama lima tahun dan terdapat proses audit oleh pihak ketiga yang berlangsung setiap tahun. Maka itu, para petani dituntut selalu konsisten mengimplementasikan cara bertani terbaik yang mengutamakan aspek berkelanjutan.
Helena juga menegaskan, para petani tidak dibebankan biaya untuk mengikuti program Sawit Terampil. Meski tidak disebut secara rinci, Sinar Mas Agribusiness and Food tentu menyediakan anggaran untuk mempekerjakan para penyuluh yang akan melatih para petani sawit.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Supplier Compliance Sinar Mas Agribusiness and Food Hero Sanjaya mengatakan, keberadaan para petani yang memiliki sertifikat RSPO sangat penting bagi kelangsungan bisnis perusahaan.
Sebab, sertifikat ini akan memastikan bahwa seluruh rantai produksi sawit Sinar Mas Agribusiness and Food dari hulu hingga hilir telah mengimplementasikan aspek keberlanjutan.
Sertifikat RSPO juga akan meningkatkan kepercayaan para konsumen terhadap produk-produk sawit dan turunannya yang dibuat oleh Sinar Mas Agribusiness and Food. Sinar Mas Agribusiness and Food juga lebih leluasa mengakses pasar ekspor maupun akses terhadap pembiayaan ketika sertifikat RSPO banyak dikantongi para petani yang memasok produk sawit ke perusahaan tersebut.
“Buyer-buyer kami sekarang sangat menekankan pentingnya aspek keberlanjutan,” tandas dia.