wmhg.org – JAKARTA. Nilai perbaikan untuk smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur yang sempat terbakar pada 14 Oktober 2024 mencapai US$ 130 juta atau setara dengan Rp 2,13 triliun (kurs rupiah Rp 16.410 per dolar AS).
Angka ini diungkap langsung oleh Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas dalam rapat dengar pendapat dengan DPR, Kamis (13/3).
Meski begitu, Tony bilang, biaya perbaikan ini seluruhnya akan ditanggung dari asuransi.
Estimasi biaya kerusakan sejauh ini sekitar US$ 130 juta yang akan ditutupi dari asuransi, ungkap dia.
Adapun, akibat kebakaran PTFI tersebut, mencatat dari 3.500 item yang ada, sebanyak 30% rusak dan perlu diganti. Dan sisanya, sebanyak 70% dapat diperbaiki atau digunakan kembali.
Untuk memperbaiki smelter, PTFI mengerahkan tenaga kerja untuk perbaikan ini sekitar 2.000 orang dengan skema kerja dua shift serta fokus pada perbaikan, pengadaan, konstruksi dan instalasi.
Kita mempercepat perbaikan ini, kami juga menggunakan pesawat-pesawat berbadan lebar kargo. Ada Boeing 747 dan 3 perjalanan Antonov-AN124 dengan total lebih dari 300 ton, jelasnya.
Tony menambahkan bahwa proses perbaikan akan selesai pada minggu ketiga pada Juni 2025, hingga pada minggu keempat, smelter Gresik sudah bisa beroperasi sebagaimana mestinya.
Kami yakin minggu ketiga bulan Juni sudah selesai. Dan minggu keempat bulan Juni kami bisa memproduksi katoda tembaga kembali, tutupnya.