wmhg.org-JAKARTA. PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) kini tengah berfokus menuntaskan investasi pengembangan biofuel generasi kedua.
Pengembangan biofuel dinilai sebagai salah satu solusi dalam menghadirkan energi bersih diera transisi energi.
Green Energy Development Director Tripatra, Ananto Wardono mengatakan, Tripatra telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan dalam ekosistem biofuel, salah satunya dalam memproduksi biofuel generasi kedua secara massal.
Melalui berbagai inisiatif yang telah dilakukan, Tripatra tidak hanya berkontribusi pada upaya transisi energi di Indonesia, tetapi juga membuka peluang bisnis baru dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Karena itu, kami memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan ekosistem biofuel di Indonesia, termasuk dalam memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF), ungkap Ananto dalam Tripatra Media Forum 2024 yang bertajuk “Menuju Era Baru Energi Bersih: Biofuel dan Transisi Energi” pada Senin (30/9).
Ananto menjelaskan, biofuel generasi kedua merupakan jenis bahan bakar nabati yang dihasilkan dari proses pengolahan bahan baku yang lebih kompleks dibandingkan dengan biofuel generasi pertama. Jika biofuel generasi pertama umumnya menggunakan bahan pangan, maka biofuel generasi kedua memanfaatkan bahan baku non-pangan, seperti bahan baku non-pangan seperti limbah pertanian, biomassa lignocellulose (kayu, serbuk gergaji), dan alga.
Finance and Commercial Director TRIPATRA, Benny Joesoep mengatakan, Tripatra kini siap mengambil peran dalam percepatan transisi energi di Indonesia.
Dengan core capability yang kuat di bidang engineering, Tripatra saat ini lebih dikenal sebagai engineering company yang andal. Keahlian ini menjadi fondasi utama kami dalam memberikan solusi terintegrasi untuk berbagai proyek dengan skala yang beragam, termasuk inisiatif-inisiatif strategis di sektor energi terbarukan, ujar Benny dalam kesempatan yang sama.
Pakar Bioenergi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatang Hernas Soerawidjaja mengatakan, biomassa adalah satu-satunya sumber energi terbarukan yang berkarakter bahan bakar. Karenanya, pemanfaatan bioenergi dan bahan bakar nabati (BBN) dinilai dapat menjadi jembatan kritikal transisi sektor energi dari sumber daya energi fosil ke sumber daya energi terbarukan atau nir-karbon.
Terlebih lagi, Indonesia sebagai negara pemilik kekayaan spesies flora yang luar biasa dinilai akan menjadi negara yang menguasai bahan bakar nabati (BBN) dalam beberapa tahun kedepan, salah satunya biofuel, jelas Tatang.
Kontan mencatat, Tripatra berencana membangun pabrik biofuel generasi kedua di Sumatera Utara yang ditargetkan selesai pada tahun 2027 mendatang.