wmhg.org – JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Envision Energy International Ltd soal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung (Floating Solar Power Plant) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau Wind Power Plants.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti dan Senior Vice President Envision Hu Yingchun, pada acara Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, Minggu (10/11).
Roy mengatakan kerja sama ini dilakukan guna mendorong dan mengakselerasi transformasi bisnis perusahaan ke industri energi hijau. Selain itu, kerja sama ini juga mendukung program pemerintah Indonesia mengurangi emisi sekaligus mencapai net zero emission 2060 sesuai dengan Paris Agreement.
Roy menjelaskan bahwa pihaknya mengambil peran penting dalam rangkaian transformasi industri energi hijau di tanah air sebagai salah satu wujud komitmen perusahaan terhadap prinsip-prinsip bisnis keberlanjutan.
“Ini juga merupakan kesempatan yang baik sekali dalam mendukung program pertumbuhan domestik yang telah didorong oleh pemerintah, di mana nantinya akan lebih banyak lagi investasi asing yang masuk ke dalam negeri, apalagi dalam pengembangan energi hijau,” kata Roy dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Minggu (10/11).
Roy mengungkapkan BNBR dan Envision sedang mengeksplorasi untuk membangun PLTS Terapung dan PLTB yang masing-masing memiliki kapasitas sebesar 200 Mega Watt. Rencananya, kedua teknologi tersebut akan menggunakan tenaga hibrida untuk memasok listrik yang bersih, dapat diandalkan dan berkelanjutan untuk mendukung jaringan listrik terutama di daerah timur Indonesia.
Untuk memastikan keandalan pasokan listrik ke jaringan, lanjut Roy, nantinya dimungkinkan pula untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Grup Bakrie lainnya. Yakni, berupa kerja sama dalam memasok gas bumi yang diperlukan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang juga akan memasok listrik ke jaringan.
Roy menambahkan, kedua perusahaan juga berencana mengeksplorasi potensi pengembangan kawasan industri hijau seluas 1.000 Ha di Indonesia. Selain itu, keduanya juga akan menginisiasi pengembangan rantai pasok pengolahan nikel untuk mendukung industri baterai kendaraan listrik, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
Di kesempatan yang sama, Senior Vice President Envision Hu Yingchun mengatakan pihaknya bangga bisa bekerja sama dalam mengembangkan teknologi mutakhir pada industri energi hijau di Indonesia.
“Membangun fasilitas energi hijau bukan hanya memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian, melainkan juga untuk membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi berikutnya,” terang Hu.
Proyek ini akan menggunakan teknologi turbin pintar (smart turbine technology) milik Envision untuk meningkatkan efisiensi turbin angin dan masa pakai yang lebih lama pada pembangkit listrik tenaga hibrida.
Melansir laporan keuangan di keterbukaan informasi BEI, Jumat (25/10), BNBR mencetak laba sebesar Rp 636,27 miliar hingga September 2024, melonjak 416,76% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 123,12 miliar.
Pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 2,72 triliun per kuartal III-2024, turun 11,58% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 3,07 triliun.