wmhg.org – JAKARTA. Di luar dugaan, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Keputusan ini menjadi pengungkit bagi bursa saham Indonesia yang tengah merosot tajam.
Setelah pemangkasna BI Rate, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,77% ke level 7.079,56 Rabu (15/1).
Menurut Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, sebelumnya, pasar mengantisipasi BI akan mempertahankan suku bunga acuan, mengingat rupiah masih tertekan meski inflasi domestik masih rendah.
Pemangkasan suku bunga ini langsung berdampak pada penguatan saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan dan properti. Sektor ini yang menikmati potensi penurunan biaya pinjaman dan peningkatan daya beli masyarakat, ungkap Ekky, Rabu (15/1).
Saham big banks yang sebelumnya tertekan, kini kompak menanjak. Sejumlah saham emiten properti juga mengalami penguatan. Momentum ini menjadi peluang akumulasi saham-saham yang diuntungkan dari kebijakan moneter longgar, imbuh Ekky.
Head of Research Syailendra Capital, Rizki Jauhari memprediksi, fokus investor berikutnya akan mengarah pada volatilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, investor juga akan memperhatikan implementasi kebijakan tarif AS terhadap China dan negara-negara lain (rest of worlds).
Rizki menilai, langkah mengejutkan BI berpotensi memberikan sentimen positif pada sektor-sektor sensitif. Namun, hanya akan bersifat jangka pendek jika tanpa diikuti oleh perubahan struktur berupa perbaikan kinerja dan tekanan yang mereda pada rupiah.
CEO Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo menilai, rupiah masih berpeluang tertekan di tengah kondisi global yang dibayangi ketidakpastian. Kurs rupiah berpotensi bergerak di rentang Rp 16.350–Rp 16.400 per dolar AS.
Praska memprediksi, di sisa bulan ini, IHSG akan bergerak di support 6.930–6.940 dengan resistance di 7.170 –7.200. Sedangkan Research Associate Lotus Andalan Sekuritas Hans Jervis memprediksi, IHSG akan melaju dengan support 6.970 dan resistance pada 7.190. Jika mampu menembus 7.200, maka IHSG membuka jalan ke arah 7.460.
Hans menilai, saham BBRI, BMRI, BSDE, PANI, dan ASII dapat dicermati di tengah sentimen ini.
Sedangkan Praska menjagokan BMRI, BBNI dan BBCA. Lalu, Ekky merekomendasikan BMRI dan ASRI untuk target harga masing-masing di Rp 6.300 dan Rp 160–Rp 163. Saham komoditas energi juga bisa dicermati.
BMRI Chart by TradingView