wmhg.org – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh akibat hengkangnya dana investor asing pada awal pekan ini. Senin (30/9), IHSG longsor 2,20% ke level 7.527,92 dengan net sell asing sebesar Rp 3,10 triliun.
Berdasarkan data RTI per Senin (30/9), aliran dana asing paling deras keluar dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net foreign sell sebesar Rp 3,9 triliun dalam lima hari terakhir.
Menyusul saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan net sell sebesar Rp 1 triliun. Lalu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan masing-masing net sell Rp 919,2 miliar dan Rp 541,4 miliar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus bilang valuasi saham-saham yang lebih murah membuat investor asing tertarik mengakumulasi di pasar saham China.
Pasalnya, indeks saham di China sempat terkoreksi dalam dan terpukul akibat pelemahan ekonomi. Nico menilai stimulus yang diberikan pemerintah China, menjadi angin segar bagi investor.
Ini menjadi sinyal bagi investor asing, khususnya untuk masuk di harga rendah. Namun ini hanya sentimen sesaat karena fundamental China belum membaik dalam jangka pendek, katanya kepada Kontan, Senin (1/10).
Nico menilai tekanan outflow dan koreksi pada IHSG, bisa dimanfaatkan investor asing untuk melakukan akumulasi. Investor juga perlu memperhatikan level terendah pada masing-masing saham dan sentimen yang ada.
Lebih lanjut, Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak di level 7.450–7.590. Dari beberapa saham yang dilego asing, saham pilihannya jatuh pada BBRI dengan target harga di Rp 5.750, BMRI di Rp 7.850 dan BBCA di Rp 11.550.
Investor juga bisa mencermati PGAS dengan target harga di Rp 1.550, JSMR di Rp 6.400. Sementara untuk GOTO,secara teknikal target terdekat saham teknologi itu berada di level Rp 74 per saham.