Jakarta Tampak beberapa perempuan sedang duduk berkumpul mendengarkan seorang petugas dari BTPN Syariah yang memberikan pendampingan. Kali ini, mereka mendapatkan tambahan ilmu bagaimana mengelola keuangan.
Para perempuan itu merupakan perajin kain tapis asal Sentra Simbaretno 01 dan warga di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Waliyah, Ketua Sentra Simbaretno 01 mengaku telah sejak 2016 menggeluti kerajinan kain tapis. Adalah BTPN Syariah yang kemudian memberikan pinjaman awal untuk memulai kerajinan tapis dan warung di rumahnya demi menyambung hidup.
Bermula dari pembiayaan Rp 2 juta, Waliyah percaya diri membangun usaha produksi kain tapis. Dana tersebut dipakai membeli alat dan bahan kerajinan.
Dengan kerja keras dan ketekunan dia tak hanya mampu mencetak omzet Rp700 ribu per minggu, melainkan juga menciptakan lapangan kerja bagi warga ibu rumah tangga sekitar.
Kini, usaha Waliyah semakin berkembang dan pembiayaan dari BTPN Syariah juga terus meningkat hingga Rp10 juta.
Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan dan pendampingan, tutur Waliyah di Lampung.
Saat ini, Waliyah memiliki 20 karyawan yang membantunya dalam memproduksi beberapa pernak-pernik dari kain tapis. Para perempuan Sentra Simbaretno menghasilkan berbagai produk mulai dari selendang, kain, topi hingga tas yang dijual dengan beragam harga.
Seperti diketahui, kain tapis adalah salah satu kerajinan tradisional khas Lampung yang dibuat dari benang emas atau perak.