wmhg.org – Setelah satu tahun beroperasi, LRT Jabodebek terus menunjukkan kemajuan dalam menghadirkan transportasi massal yang modern, inovatif, dan terintegrasi. Untuk memastikan keberlanjutan dari kemajuan tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, meninjau Stasiun LRT Dukuh Atas BNI guna memantau berbagai fasilitas unggulan yang tersedia.
Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk mendukung kenyamanan seluruh pengguna, termasuk ibu menyusui, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas.
Stasiun Dukuh Atas BNI menjadi salah satu contoh nyata dari integrasi antar moda transportasi. Pengguna dapat dengan mudah berpindah antar moda transportasi seperti Commuterline, Kereta Bandara, Transjakarta, dan MRT Jakarta.
Integrasi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi kemacetan di ibu kota dan memudahkan mobilitas masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Didiek Hartantyo menegaskan pentingnya inovasi yang dihadirkan oleh KAI di setiap aspek layanan transportasi.
Stasiun Dukuh Atas BNI telah dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti crowd detection system, sebuah sistem inovatif yang memantau kepadatan dan pergerakan penumpang secara real-time guna menjaga kelancaran arus penumpang dan meningkatkan keamanan.
Sistem ini memungkinkan pengelola stasiun untuk segera merespons situasi jika ada kepadatan yang berlebihan, sehingga kenyamanan pengguna tetap terjaga.
Sejak mulai beroperasi hingga bulan Oktober 2024, LRT Jabodebek telah melayani 20.789.279 pengguna. Dengan rata-rata pengguna weekday pada bulan Oktober sebanyak 81.932 dan rata-rata pengguna pada akhir pekan mencapai 43.644, LRT Jabodebek terus berkembang menjadi solusi transportasi massal yang semakin diminati masyarakat.
Rata-rata pengguna yang melakukan tap in dan tap out di Stasiun Dukuh Atas BNI pada hari kerja di bulan Oktober mencapai 22.735 pengguna per hari, sedangkan pada akhir pekan mencapai 18.863 pengguna per hari.
“Stasiun Dukuh Atas BNI merupakan salah satu simbol dari komitmen KAI dalam menyediakan transportasi publik yang terintegrasi serta tidak hanya ramah pengguna, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas dan inovasi teknologi untuk memastikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman,” ujar Didiek.
Selain itu, fasilitas-fasilitas lain seperti ruang ibu menyusui, water station, serta fasilitas yang ramah bagi pengguna berkebutuhan khusus, menjadi contoh dari komitmen KAI untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan semua segmen masyarakat.
“LRT Jabodebek tidak hanya menawarkan transportasi yang cepat dan efisien, tetapi juga mencerminkan upaya KAI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi transportasi yang ramah lingkungan. Kami akan terus menjaga komitmen ini agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik,” tambah Didiek.
Dengan beroperasi secara otomatis tanpa masinis menggunakan sistem CBTC Grade of Automation level 3, LRT Jabodebek diharapkan akan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan transportasi massal yang inovatif dan terintegrasi di kawasan Jabodebek.