wmhg.org – JAKARTA. Harga emas diperkirakan akan terus mengalami tren bullish pada tahun 2025.
Analis memperkirakan harga emas berpotensi menembus level US$ 3.000 per ons troi seiring meningkatnya permintaan global dan ketidakpastian ekonomi.
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan bahwa emas mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa pada tahun 2024, menunjukkan daya tarik yang semakin meningkat di tengah kondisi global yang tidak menentu.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2025.
Emas diprediksi memainkan peran penting dalam membangun portofolio investasi yang tangguh, ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (31/1).
Pendorong Kenaikan Harga Emas
Andy menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong harga emas adalah permintaan dari bank-bank sentral, terutama di negara-negara berkembang.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, bank-bank sentral di berbagai negara telah membeli lebih dari 1.500 ton emas per tahun, memberikan dasar yang kuat bagi emas sebagai aset safe haven.
Meskipun arus masuk ke ETF emas stagnan pada tahun 2024, potensi kenaikan harga emas tetap tinggi.
Hal ini didorong oleh meningkatnya minat investor ritel serta ekspektasi penurunan suku bunga, yang mendorong investor mencari aset yang lebih stabil seperti emas.
Selain itu, cadangan emas yang dimiliki oleh People's Bank of China (PBOC) hanya mencakup 5% dari total cadangan mereka, jauh lebih rendah dibandingkan European Central Bank (ECB) yang mencapai 60% dan The Fed sebesar 73%.
Kondisi ini memberikan peluang bagi peningkatan pembelian emas oleh PBOC di masa depan.
Dengan kombinasi faktor ini, emas diprediksi akan tetap menjadi komoditas pilihan yang kuat di tengah dinamika pasar global, jelas Andy.
Proyeksi Harga Emas di 2025
Andy juga menyoroti bahwa sejumlah institusi keuangan ternama, seperti Goldman Sachs dan Bank of America, memproyeksikan harga emas bisa menembus US$ 3.000 per ons troi.
Menurutnya, harga emas masih memiliki peluang besar untuk naik, didukung oleh katalis positif yang menopang pergerakan harga.
Oleh karena itu, investor masih bisa melakukan pembelian pada harga saat ini.
Namun, bagi yang ingin menunggu koreksi harga, terdapat potensi sedikit penurunan di awal tahun 2025 berdasarkan analisis teknikal.
Dari grafik candlestick dan indikator moving average, emas berpotensi mengalami sedikit koreksi di awal tahun. Namun, sepanjang tahun 2025, peluang emas untuk mencetak harga tertinggi sepanjang sejarahnya tetap kuat, tambahnya.
Selama harga emas tidak turun di bawah level US$ 1.750 per ons troi sepanjang tahun 2025, potensi untuk rebound dan mencapai US$ 3.000 tetap terbuka lebar.
Selama level harga US$ 1.750 tidak tersentuh, potensi emas untuk mencapai US$ 3.000 tetap besar, tutup Andy.