wmhg.org – JAKARTA. Harga emas pagi ini naik tipis setelah kemarin turun lebih dari 1%. Investor melikuidasi posisi emas batangan, bersamaan dengan aksi jual pasar yang lebih luas.
Selasa (28/1) pukul 6.57 WIb, harga emas spot naik tipis 0,06% ke US$ 2.742,38 per ons troi. Kemarin, harga emas spot terjun 1,07%.
Sejalan, harga emas kontrak April 2025 di Commodity Exchange menguat 0,24% ke US$ 2.773 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ini anjlok 1,44%.
Penurunan tajam di pasar saham global telah mendorong pergerakan yang menghindari risiko di seluruh kelas aset lainnya. Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah dalam tiga minggu dan indeks dolar mencapai level terendah sejak 18 Desember.
(Aksi jual) ini sangat didorong oleh pasar ekuitas secara luas, bukan hanya suku bunga atau mata uang normal. Kami melihat sedikit krisis likuiditas, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Melek menambahkan bahwa perlu ada likuiditas di pasar. Sementara emas dijual bersama dengan aset berisiko lain.
Aksi jual terjadi menjelang pertemuan kebijakan pertama Federal Reserve AS tahun ini. Para pembuat kebijakan sebagian besar diprediksikan untuk mempertahankan suku bunga tetap pada hari Rabu, menurut alat CME FedWatch.
Namun, fokus investor akan tertuju pada isyarat apa pun terkait keputusan kebijakan mendatang saat Presiden AS Donald Trump memulai masa jabatan keduanya. Kebijakan tarif Trump kemungkinan akan memicu inflasi.
Emas masih diminati. Permintaan aset safe haven akan terus mendukung… Kita akhirnya akan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa karena masih ada ketidakpastian tentang agenda kebijakan pemerintahan Trump, kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.