wmhg.org – Harga emas stabil mendekati level terendah dua bulan pada sesi sebelumnya, Jumat (15/11). Logam mulia ini diperkirakan akan mencatatkan kinerja mingguan terburuknya lebih dari tiga tahun, dipengaruhi oleh penguatan dolar AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih moderat oleh The Fed.
Harga emas spot tercatat stabil di angka US$2.567,89 per ons troi pada pukul 11.15 GMT. Sepanjang pekan ini, harga emas telah merosot lebih dari 4%, menyentuh level terendah sejak 12 September pada hari Kamis.
Sedangkan, kontrak berjangka emas AS juga stagnan di US$2.572,50.
Dolar AS mencatatkan pekan terbaiknya dalam lebih dari sebulan terakhir. Penguatan dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga menurunkan permintaannya.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak perlu terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Hal ini mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman dapat tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan.
Probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember menurun menjadi 59% dari 83% sehari sebelumnya, berdasarkan data CME FedWatch.
Menurut analis pasar Kinesis Money Carlo Alberto De Casa, kebijakan Trump yang cenderung proteksionis, seperti tarif impor, diperkirakan akan memicu inflasi.
Hal ini dapat memperlambat siklus pelonggaran suku bunga The Fed. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi membuat emas kurang menarik dibandingkan aset lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Data penjualan ritel AS dijadwalkan dirilis pukul 13.30 GMT, dengan beberapa pejabat The Fed juga dijadwalkan memberikan pidato pada hari yang sama.
Di tempat lain, harga perak spot naik 0,3% menjadi US$30,56 per ons troi, harga platinum meningkat 0,9% menjadi US$947,95 per ons troi, dan harga palladium bertambah 2,1% menjadi US$960,65 per ons troi.
Meski mengalami kenaikan harian, ketiga logam mulia ini diperkirakan akan mencatatkan penurunan mingguan.